Advertisement
Subsidi Motor Listrik Tidak Jelas, Pengusaha Protes Penjualan Merosot

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Kelanjutan subsidi untuk sepeda motor listrik pada tahun ini tak ada kabarnya. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) meminta pemerintah memberikan kejelasan mengenai hal ini.
Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi mengatakan, sejatinya pemerintah masih mengisyaratkan subsidi motor listrik dilanjut pada 2025. Namun, hingga memasuki bulan ke-5 tahun ini, keputusan tersebut masih menggantung dan belum ada kepastian.
Advertisement
"Kami hanya ingin kepastian saja, kalau memang tidak ada, industri sudah siap. Tetapi jangan digantung, itu bikin masyarakat setop beli kendaraan, wait and see kan. Jadi sekarang penjualan turun banget, kasihan industri sudah teriak-teriak," ujar Budi di Jakarta, dikutip Rabu (7/5/2025).
BACA JUGA: Iduladha 2025, Mahasiswi Dikerahkan untuk Tingkatkan Penjualan Hewan di Bantul
Dampaknya, masyarakat banyak yang menunda pembelian motor listrik sampai ada keputusan lebih lanjut mengenai ada tidaknya subsidi motor listrik. Penjualan para pabrikan pun mengalami penurunan signifikan.
"Kalau secara persentase, penjualan sekarang itu hanya tersisa 30-40 persen, bahkan ada yang sampai 20 persen. Ini penjualan kuartal I/2025. Jadi kalau ada merek motor listrik yang biasa jual 100 unit, sekarang tinggal 25 unit. Motor memang turun sekali," tuturnya.
Menurutnya, jika memang tidak ada kepastian soal subsidi atau skema bantuan pembelian, pemerintah bisa mendorong insentif non-fiskal. Misalnya, sepeda motor listrik bisa mendapatkan privilese parkir gratis atau ada jalur khusus motor listrik. Aismoli juga berharap PT PLN (Persero) membangun infrastruktur untuk motor listrik.
Di lain sisi, dia mengatakan, Aismoli juga memaklumi alasan pemerintah begitu lama mengumumkan keputusan subsidi motor listrik lantaran saat ini negara tengah memfokuskan anggaran untuk program prioritas Presiden Prabowo, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Danantara.
"Pemerintah mendorong, tetapi kami memaklumi pemerintah sekarang kan memang lebih prioritaskan anggaran untuk financing, seperti Danantara atau MBG," katanya.
Sebagai pengingat, pada tahun lalu, pemerintah telah mengucurkan subsidi motor listrik senilai Rp7 juta per unit untuk percepatan populasi elektrifikasi melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 21/2023.
Berdasarkan data Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira) jumlah subsidi motor listrik yang telah tersalurkan sebanyak 62.541 unit pada 2024.
Jumlah subsidi motor listrik yang tersalurkan tersebut jauh melampaui capaian sepanjang 2023 sebanyak 11.532 unit.
“Kami masih butuh bantuan pemerintah. Kalau ada subsidi, jangan cuma setahun, buat 5-10 tahun seperti di India. Jadi ada kepastian untuk menyiapkan industri dengan baik karena menyiapkan infrastruktur buat industri kan butuh investasi cukup mahal,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
- Kecurangan Beras Rugikan Konsumen Rp99,35 Triliun harus Ditindak
Advertisement

Cegah Kawasan Kumuh, DPUPKP Bantul Terapkan WebGIS di Tiga Kapanewon Wilayah Pantai Selatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekonom UGM Dukung Pajak E-commerce, Ciptakan Keadilan Pengusaha Daring dan Luring
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, PHRI DIY Sebut Hotel Ramai hingga 4 Hari
- TikTok Akan Dibeli Orang Kaya di AS, Begini Respons Pemerintah China
- Kelola Sampah Sepenuh Hati, Bisnis Hotel Semakin Berseri
- Semarakkan Liburan Sekolah, MORAZEN Yogyakarta dan Waterboom Jogja Gelar Lomba Mewarnai
- Update! Harga Bahan Pangan Selasa 1 Juli 2025
- Pakar Energi UGM Sebut Kenaikan Harga BBM Non Subsidi Sudah Tepat
Advertisement
Advertisement