Advertisement
Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Jumlah penumpang kereta api selama semester 1 2025 mencapai 240.906.117 orang. Data ini dicatat PT Kereta Api Indonesia (KAI) Group.
"Angka itu tumbuh 8,90 persen dibandingkan periode yang sama Januari-Juni tahun lalu (2024) yang berjumlah 221.206.520 pelanggan," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba, di Jakarta, Selasa (8/7/2025).
Advertisement
Dia menyampaikan angka itu menjadi bukti kereta api semakin dipercaya masyarakat sebagai moda transportasi utama yang terintegrasi, andal, dan tepat waktu.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh LRT Jabodebek yang melayani 13.040.403 pelanggan, naik 50,14 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 8.685.648 pelanggan, mencerminkan peran vitalnya dalam mobilitas harian masyarakat Jabodetabek yang efisien dan bebas macet.
Lonjakan juga terjadi pada layanan yang dikelola KAI Wisata, anak usaha KAI yang menghadirkan layanan kereta eksklusif, seperti Kereta Panoramic, Kereta Priority, serta Kereta Wisata tematik seperti Nusantara, Toraja, dan Imperial.
Jumlah pelanggan meningkat dari 70.855 menjadi 100.176 pelanggan, tumbuh 41,38 persen, mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan premium untuk wisata, instansi, dan korporasi.
BACA JUGA: Satu Rumah Sengketa di Lempuyangan Akhirnya Dieksekusi, Penghuni Tidak Dapat Kompensasi
Layanan KAI Bandara pun mencatat pertumbuhan sebesar 27,29 persen dari 2.709.305 menjadi 3.448.622 pelanggan. Layanan itu mencakup KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang menghubungkan pusat kota ke bandara di Kulon Progo, serta KA Srilelawangsa yang melayani rute Medan-Bandara Kualanamu-Binjai.
Kedua layanan ini menjadi simpul penting dalam memastikan konektivitas darat-ke-udara yang cepat, terjangkau, dan terintegrasi.
Selanjutnya LRT Sumatera Selatan (LRT Sumsel) melayani 2.227.144 pelanggan, naik 9,50 persen dari sebelumnya 2.033.883 pelanggan. LRT itu berperan penting dalam mobilitas masyarakat Palembang, menghubungkan area pemukiman, pusat ekonomi, dan Bandara SMB II.
Sementara itu, KA Makassar-Parepare, proyek strategis nasional pertama di Sulawesi mengalami pertumbuhan 8,86 persen dari 136.906 menjadi 149.035 pelanggan. Layanan itu membuka akses ekonomi baru di Sulawesi Selatan dan menunjukkan bahwa moda kereta api makin merata di seluruh Indonesia.
Adapun KA Jarak Jauh dan Lokal yang dikelola KAI melayani 27.463.555 pelanggan, meningkat 7 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 25.735.107 pelanggan.
Sedangkan KAI Commuter, tulang punggung transportasi harian perkotaan, tetap dominan dengan 191.540.583 pelanggan, tumbuh 6,90 persen dari 179.165.922 pelanggan pada periode yang sama tahun lalu.
Seluruh pencapaian ini, salah satunya ditopang kinerja ketepatan waktu (on time performance/OTP) yang tetap konsisten. Selama Semester I-2025, ketepatan waktu keberangkatan KA Penumpang yang dikelola KAI mencapai 99,51 persen dan ketepatan waktu kedatangan berada di angka 96,25 persen.
"Angka ini menjadi indikator penting bahwa sistem transportasi berbasis rel milik KAI semakin profesional dan dapat diandalkan," kata Anne pula.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Tenaga Kerja Sebut Saat Ini Satu Juta Sarjana Jadi Pengangguran
- Astra Motor Yogyakarta Support MUKERNAS XIII Supra Indonesia di Banyumas
- Beragam Produk Emas di Galeri 24 Pegadaian Hari Ini Turun hingga Rp15.000 per Gram
- Jutaan Orang Telah Menerima BSU dari Pemerintah untuk Meningkatkan Daya Beli
- Sah, Anggaran Kementerian Transmigrasi Ditambah Rp1,7 Triliun
- Donald Trump Umumkan Daftar Tarif 14 Negara, Termasuk Indonesia Kena 32 Persen
- Indonesia Kena Tarif Trump 32 Persen, Ini Komentar BEI Soal Pasar Saham
Advertisement
Advertisement