Advertisement

Danantara Umumkan Siapkan 22 Proyek Strategis untuk Sisa 2025

Dionisio Damara Tonce
Rabu, 23 Juli 2025 - 13:27 WIB
Maya Herawati
Danantara Umumkan Siapkan 22 Proyek Strategis untuk Sisa 2025 Kantor Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) di Jl.RP. Soeroso, Menteng, Jakarta. Antara - Muhammad Heriyanto

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sebanyak 22 proyek strategis dsiapkan  Holding operasional Danantara Indonesia, PT Danantara Asset Management (Persero) untuk lima bulan tersisa di 2025.

Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria mengatakan program ini menjadi bagian dari upaya optimalisasi portofolio BUMN yang dibagi dalam tiga klaster, yakni restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan.

Advertisement

Pada bidang restrukturisasi, Danatama Asset Management (DAM) menyoroti empat sektor utama mencakup bisnis maskapai penerbangan, infrastruktur manufaktur baja, proyek kereta api cepat dan sektor asuransi.

“Kami juga mengelompokkan ke dalam program kerja yang berkaitan dengan streamlining dan konsolidasi bisnis,” ujar Dony dalam rapat kerja dan rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Rabu (23/7/2025).

Konsolidasi bisnis akan menyasar sembilan sektor BUMN, antara lain bisnis karya (konstruksi), bisnis pupuk, rumah sakit, hotel, gula, hilirisasi minyak, asuransi, manajemen aset, dan kawasan industri.

Sementara itu, delapan program lain difokuskan pada pengembangan bisnis dan potensi sektor dengan prospek jangka panjang.

DAM, kata Dony, berencana mendorong akselerasi pada bisnis koperasi, pangan, baterai, semen, perbankan syariah, telekomunikasi, dan juga industri galangan kapal.

BACA JUGA: Buntut Perjanjian Tarif Impor, Amerika Serikat Bisa Bebas Mengelola Data Pribadi Masyarakat Indonesia

Untuk mendukung kelancaran seluruh program tersebut, DAM turut memprioritaskan tata kelola pendukung, khususnya pada aspek human capital, keuangan, manajemen risiko, dan aspek legal.

Dalam lingkup restrukturisasi, DAM sebelumnya telah mengucurkan pendanaan awal sebesar US$405 juta atau Rp6,65 triliun kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dalam bentuk shareholder loan.

Dari jumlah tersebut, Citilink akan menerima pinjaman sebesar Rp4,82 triliun sedangkan nilai bersih yang diterima Garuda Indonesia mencapai Rp1,82 triliun.

Dana ini nantinya akan digunakan untuk perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group, baik Garuda sebagai full service carrier (FSC) maupun Citilink sebagai low cost carrier (LCC).

Selanjutnya, Danantara dan Garuda akan melanjutkan transformasi dengan menitikberatkan pada optimalisasi kinerja operasional dan finansial sebagai bagian dari agenda jangka panjang menuju maskapai berkelanjutan.

“Dengan adanya corporate action dari Danantara, kami proyeksikan tahun 2026 menjadi titik balik bagi Garuda Indonesia,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani pada 24 Juni 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkab Gunungkidul Berikan Bantuan Benih Ikan ke Kelompok yang Tak Aktif, Ini Tujuannya

Gunungkidul
| Rabu, 23 Juli 2025, 23:17 WIB

Advertisement

alt

Dubes RI untuk Kanada Muhsin Syihab Temui Pahlawan Budaya Indonesia

Wisata
| Rabu, 23 Juli 2025, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement