Advertisement
TNI AD Bakal Memproduksi Obat Murah untuk Dijual di Koperasi Desa Merah Putih

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) memastikan akan memproduksi obat murah untuk masyarakat. Nantinya obat-obat ini dijual di Koperasi Desa Merah Putih.
Produksi obat ini adalah hasil kerja sama Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).
Advertisement
"TNI AD pada prinsipnya jika itu sudah jadi kebijakan semua matra tentu harus siap dan pasti mendukung kebijakan tersebut," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, Senin (28/7/2025).
Menurut Wahyu, sedari awal TNI AD melalui laboratorium farmasinya telah aktif memproduksi obat berkualitas. Namun produksi itu tidak dilakukan secara besar-besaran karena hanya untuk kebutuhan prajurit saja.
Dengan adanya kerja sama ini, Wahyu memastikan pihaknya akan mempersiapkan fasilitas laboratorium dan kualitas SDM yang layak untuk memproduksi obat dalam jumlah besar.
Kementerian Pertahanan mengerahkan TNI untuk memproduksi obat dengan harga terjangkau dalam jumlah besar guna dikonsumsi masyarakat.
"Pengerahan TNI ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan obat nasional serta menekan harga obat di pasaran," kata Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2025).
Dia menjelaskan nantinya obat dalam jumlah besar itu akan dibuat oleh laboratorium farmasi yang berada di bawah naungan TNI AD, TNI AL dan TNI AU.
"Kami konsolidasikan menjadi satu farmasi pertahanan negara yang memproduksi obat," kata Sjafrie kepada awak di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat.
Umumnya, kata dia, ragam laboratorium farmasi itu hanya memproduksi obat untuk kebutuhan medis anggota TNI saja. Kini, laboratorium milik TNI itu akan memproduksi obat untuk kebutuhan masyarakat umum.
Sjafrie memastikan, kualitas obat-obatan buatan TNI sesuai dengan standar yang berlaku dan dijual di seluruh Koperasi Merah Putih.
Di saat yang sama Kepala BPOM Taruna Ikrar akan mengawasi proses pembuatan obat agar sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Menurut Ikrar, TNI merupakan mitra yang tepat dalam membuat obat karena kualitas hasil produksinya telah teruji dengan baik.
Selain itu, Ikrar mengaku BPOM sangat terbantu dari segi jumlah sumber daya manusia yang memproduksi obat.
Dengan bantuan dari TNI yang mempunyai personel yang banyak itu, Ikrar yakin kebutuhan obat di seluruh wilayah akan terpenuhi.
Taruna berharap kerja sama ini dapat menghasilkan jumlah obat yang banyak serta terjangkau bagi seluruh masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ekonom Minta Pemerintah dan BPS Menaikkan Acuan Garis Kemiskinan Sesuai Bank Dunia
- Berkat Sydney Sweeney, Saham American Eagle Melonjak
- Harga Emas di Pegadaian, Senin (28/7/2025) Stabil
- Pemerintah Bakal Kenakan Pajak Aset Kripto, Aturan Segera Terbit
- Harga Emas di Pegadaian, Minggu (27/7/2025), Kompak Turun
Advertisement

Event Sport Tourism Dongkrak Kunjungan Wisata ke Bantul, Peningkatan Capai 96 Persen
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- IHSG Menguat Pekan Ini, BEI DIY Sebut Didorong Faktor Domestik dan Eksternal
- Fenomena Rojali dan Rohana Cerminan Kondisi Masyarakat
- REI DIY Ungkap Tantangan Bisnis Properti di Jogja: Kasus TKD hingga Orangtua Beli Vila untuk Kuliah Anaknya
- Harga Emas di Pegadaian, Senin (28/7/2025) Stabil
- Berkat Sydney Sweeney, Saham American Eagle Melonjak
- Pemerintah Kucurkan Dana Desa Rp40,34 Triliun dari Pagu Rp69 Triliun
- Pasar Sedang Lesu, REI DIY Sambut Baik Perpanjangan PPN DTP 100 Persen
Advertisement
Advertisement