Advertisement

Ekonom Sebut Persentase Penurunan Penduduk Miskin DIY Relatif Lambat, Ini Penyebabnya

Anisatul Umah
Selasa, 29 Juli 2025 - 09:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Ekonom Sebut Persentase Penurunan Penduduk Miskin DIY Relatif Lambat, Ini Penyebabnya Suasana permukiman dengan latar belakang gedung bertingkat di Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (4/7/2022). Pemerintah menargetkan angka kemiskinan ekstrem turun di akhir 2023. Antara - Wahyu Putro A

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA— Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat secara persentase jumlah penduduk miskin di DIY pada Maret 2025 mencapai 10,23 persen, turun 0,17 persen poin dibandingkan September 2024 sebesar 10,40 persen.

Ekonom Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Y. Sri Susilo mengatakan secara persentase penurunan penduduk miskin di DIY relatif lambat.  Menurutnya salah satu penyebabnya adalah program-program Pemerintah Daerah (Pemda) DIY dan Kabupaten/Kota tidak langsung berdampak pada peningkatan konsumsi dan non konsumsi masyarakat miskin.

Advertisement

BACA JUGA: 6 Faktor Penyebab Kemiskinan di DIY Versi BPS

Padahal, kata Sri Susilo, garis kemiskinan yang digunakan oleh BPS bertumpu pada pengeluaran dan konsumsi. Dia menduga program-program penurunan kemiskinan lebih banyak dialokasikan untuk pembangunan fasilitas infrastruktur seperti pendidikan, kesehatan, dan lainnya yang juga dinikmati oleh masyarakat miskin.

"Kondisi tersebut menjadikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DIY capaiannya semakin baik, namun kurang berdampak signifikan untuk mengurangi kemiskinan (persentase penduduk miskin)," ujarnya, Senin (28/7/2025).

Sri mengatakan jika ukuran kemiskinan adalah pengeluaran konsumsi, maka untuk menekan angka kemiskinan maka yang perlu didorong adalah konsumsinya. Ia juga memproyeksikan kemiskinan DIY hingga akhir tahun secara absolut akan turun. Sebab upaya-upaya yang dilakukan akan memberikan dampak, baik besar atau kecil.

"Sejauh saya lihat program-program mengatasi kemiskinan di DIY lebih tidak langsung. Membantu orang miskin tapi tidak secara langsung menambah pengeluaran," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan secara persentase penduduk miskin di DIY cukup tinggi meskipun wilayahnya sempit. Hal ini dikarenakan metode pengukuran kemiskinan yang digunakan oleh BPS. Menurutnya yang perlu dievaluasi atau dicek kembali adalah apakah titik sampelnya sudah tepat. Baik titik lokasi dan pemilihan responden.

Kemudian, kalaupun sudah tepat metode, lokasi, dan respondennya, hal lain yang perlu diperhatikan adalah adanya fenomena sak madyo sak laras atau secukupnya bagi masyarakat DIY. Bisa juga, kata Sri, ada penduduk yang masuk kategori miskin namun punya lahan, ternak, sawah, dan lainnya.

"Ada kemungkinan untuk penduduk pedesaan melalui kehidupan subsistem mereka gak membeli di pasar dia konsumsi dari hasil kebunnya, tanaman sendiri," ujarnya.

Sebelumnya, BPS DIY mencatat jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 sebanyak 425.820 orang, berkurang 4.700 orang dibandingkan September 2024. Jika dibandingkan Maret 2024 berkurang 19.700 orang.

Statistisi Ahli Utama BPS DIY, Sentot Bangun Widoyono mengatakan penduduk miskin perkotaan Maret 2025 sebesar 10,16 persen, naik 0,05 persen poin dibandingkan September 2024. Persentase penduduk miskin perdesaan Maret 2025 sebesar 10,46 persen, turun 0,85 persen poin dibandingkan September 2024.

Menurutnya penduduk miskin di perkotaan Maret 2025 sebanyak 321.040 orang, naik sebanyak 4.200 orang dibandingkan September 2024. Sementara jumlah penduduk miskin perdesaan Maret 2025 sebanyak 104.770 orang, turun 8.900 orang dibandingkan September 2024.

"Jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 425,82 ribu orang secara persentase 10,23 persen," kata Sentot. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Daftar 31 SDN di Kulonprogo yang Dikaji untuk Diregrouping

Kulonprogo
| Selasa, 29 Juli 2025, 22:17 WIB

Advertisement

alt

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025

Wisata
| Sabtu, 26 Juli 2025, 05:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement