Advertisement
Realisasi Belanja Negara di DIY Capai Rp14,98 T per September 2025
                Ilustrasi anggaran - APBN / Freepik
            Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) DIY mencatat, belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di daerah istimewa tersebut hingga akhir September 2025 telah mencapai Rp14,98 triliun.
Kepala Kanwil DJPb DIY, Agung Yulianta, menyatakan kinerja APBN diharapkan dapat semakin mendorong pertumbuhan ekonomi seiring dengan pelonggaran blokir efisiensi secara bertahap.
Advertisement
"Termin kontrak untuk belanja modal lebih dari 50% telah dijadwalkan pada semester II," ujarnya, Senin (3/11/2025).
Agung menjelaskan, realisasi belanja Transfer ke Daerah (TKD) dan Dana Keistimewaan DIY tercatat cukup tinggi. Hingga akhir September, realisasi TKD telah mencapai 79,59% dari pagu, dengan Dana Keistimewaan terealisasi Rp800 miliar atau 80% dari pagu sebesar Rp1 triliun.
BACA JUGA
Di sisi penerimaan, pendapatan negara hingga September 2025 terealisasi Rp6,67 triliun atau 63,76% dari target. Penerimaan pajak menyumbang Rp5,19 triliun, dengan kontribusi utama berasal dari:
- PPh: 51,97%
 - Cukai: 65,25%
 - Bea Masuk: 72,63%
 
Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh positif 10,77% (yoy), didorong oleh kenaikan pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) sebesar 17,00% dari jasa pelayanan rumah sakit dan pendidikan.
Agung menekankan bahwa APBN telah menghadirkan beragam program bantuan yang dirasakan langsung masyarakat. Berikut rinciannya:
- Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT): Rp463,74 miliar untuk 832.710 peserta.
 - Program Keluarga Harapan (PKH): Rp215,22 miliar untuk 277.744 peserta.
 - Yatim Atensi (YAPI): Rp5,58 miliar untuk 13.253 peserta.
 
Dukungan untuk Sektor Pendidikan dan Pertanian
Bantuan juga disalurkan melalui sektor pendidikan, meliputi:
- Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Kemenag: Rp25,30 miliar untuk 17.110 penerima.
 - Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN): Rp9,63 miliar.
 - Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah: Rp10,80 miliar untuk 995 mahasiswa.
 
Untuk sektor pertanian, subsidi pupuk telah terealisasi 37.624,39 ton (51,57% dari alokasi 72.961 ton), yang terdiri atas pupuk Urea, NPK, NPK Kakao, dan organik. Subsidi listrik mencapai Rp111,82 miliar untuk 583.890 pelanggan.
Agung menegaskan, kinerja APBN per 30 September 2025 tetap solid. "APBN terus dikelola secara hati-hati, namun ekspansif, sebagai instrumen fiskal utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memperkuat fondasi ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global," pungkasnya. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
 - Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
 - PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
 - Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
 - Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
 
Advertisement
Advertisement
    
        Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Emas, Cabai, dan Beras Jadi Pendorong Utama Inflasi Oktober 2025
 - Pemda Diminta Percepat Pendataan Lahan Koperasi Merah Putih
 - Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
 - Harga Emas Hari Ini Selasa 4 November 2025
 - Realisasi Belanja Negara di DIY Capai Rp14,98 T per September 2025
 - Dua KA Tertemper di Jalur Brambanan-Maguwo, Daop 6 Minta Maaf
 - Kunjungan Wisman ke DIY Naik 13,92 Persen pada September 2024
 
Advertisement
Advertisement



            
