Advertisement
Penjualan Kendaraan Roda Empat di Asia Tenggara, Malaysia Ungguli Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Melemahnya daya beli dalam negeri menjadi penyebab Indonesia kalah saing dengan Malaysia dalam penjualan kendaraan roda empat di kawasan Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini diungkapkan Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu. “Memang pertanda perekonomian kita berada dalam tekanan yang berat,” kata Yannes Martinus Pasaribu, Sabtu (9/8/2025).
Advertisement
Berdasarkan data kuartal II tahun 2025, Malaysia setidaknya berhasil menjual kendaraan sebanyak 183.366 unit dengan populasi yang hanya 34,1 juta jiwa dan pendapatan per kapita sekitar 13.395 dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara Indonesia, dengan jumlah populasi besar yang mencapai 283 juta jiwa dan pendapatan jumlah per kapitanya 4.919 dolar AS, hanya mampu mencapai angka penjualan sebanyak 169.578 unit di periode yang sama.
The Nation pada Rabu (6/8/2025) melaporkan bahwa merek mobil asli Malaysia, seperti Perodua dan Proton tercatat berhasil menopang penjualan kendaraan di negeri Jiran. Penjualan jenama lokal tersebut menyumbang hingga 63 persen dan berhasil membawahi merek besar seperti Toyota dan juga Honda.
Menurut Yannes, posisi jenama lokal yang berperan aktif dalam memajukan industri otomotif di Malaysia dan memberikan bukti nyata bagaimana peran produk lokal dapat mempengaruhi tingginya minat pembelian kendaraan.
Indonesia dinilai masih belum mampu untuk menjadi pemain di negerinya sendiri, terutama dalam segmen otomotif. Indonesia masih dibayangi-bayangi pabrikan otomotif dari Jepang, Korea maupun Tiongkok.
“Artinya kita hanya bisa mengatur penjualan saja. Produksi dan semua bagian dan lain sebagainya mereka (produsen) yang atur,” terang dia.
Peningkatan juga terjadi pada penjualan di segmen kendaraan elektrik, yang peningkatan mencapai 91 persen dari tahun ke tahun dengan jumlah mencapai 12.733 unit.
BACA JUGA: Wali Kota Hasto Siapkan Kampanye Anti Rokok di Seluruh Sekolah di Jogja
Lebih dari itu, penjualan kendaraan berbasis hibrida juga tercatat mengalami peningkatan. Peranan segmen itu menyumbang peningkatan sebesar 12 persen dan hingga kini terjual sebanyak 17.480 unit pada paruh pertama tahun 2025.
Kemajuan pesat di segmen elektrik juga turut terjadi pasar otomotif Thailand. Penjualan kendaraan berbasis baterai ini meningkat sebanyak 3,6 persen pada kuartal kedua tahun 2025, atau berhasil menyentuh 149.501 unit.
Berdasarkan laporan dari Asosiasi Kendaraan Listrik Thailand (EVAT), total penjualan kendaraan listrik dari Januari hingga Juni melonjak 33 persen atau mencapai 69.005 unit, yang mewakili 23 persen dari total penjualan mobil di Thailand secara keseluruhan yang tercatat mencapai 302.704 unit di periode yang sama.
Dalam kesempatan yang bereda, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa Indonesia masih menjadi raja dalam industri otomotif membawahi Malaysia dan juga Thailand.
“Kita masih nomer satu dalam hal penjualan (di kawasan ASEAN) walaupun share-nya makin turun biasanya di atas 30 persen, belakang sekitar 25 persen. Ranking kedua Malaysia, yang naik kelas, biasanya diduduki oleh Thailand. Thailand drop-nya cukup banyak walaupun di posisi ketiga, penjualan hanya di kisaran 500 ribu,” kata Kukuh Kumara beberapa waktu lalu.
Meski demikian, dia membenarkan bahwa industri otomotif Tanah Air saat ini memang dalam keadaan yang cukup tertekan. Meski demikian, Kukuh meyakini pameran otomotif GIIAS beberapa waktu lalu dapat menjadi jembatan bagi bangkitnya penjualan otomotif di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Kendaraan Roda Empat di Asia Tenggara, Malaysia Ungguli Indonesia
- Imbas Isu Beras Oplosan, Penggilingan Padi Ramai-ramai Tutup
- Harga Emas Pegadaian 8 Agustus, UBS naik, Antam-Galeri24 turun
- Prediksi dan Preview PSM Makassar vs Persijap Jepara, Live Malam Ini
- 5.000 Perempuan dan 100 Lebih Pelaku UMKM Disabilitas Diberdayakan Dalam SisBerdaya & DisBerdaya 2025
Advertisement

3 Pedagang di Sewon Terusir Gegara Kios Dipakai Koperasi Merah Putih
Advertisement

Satu Lagi Kuliner Legendaris di Jogja, Ayam Goreng Tojoyo Buka di Malioboro
Advertisement
Berita Populer
- Shopee Rajai E-Commerce di Indonesia, Ini Sosok Founder
- BRI Wadahi Remitansi PMI Taiwan Rp40 Triliun
- Jepang Terancam Alami Krisis Beras Akibat Kekeringan
- Viral Fenomena Rojali dan Rohana, Ini Respons Bank Indonesia
- Danantara Gelontorkan Rp1,5 Triliun Beli Gula Pasir Petani
- Pengguna KRL Jabodetabek Capai 31,4 Juta Orang per Akhir Juli 2025
- PPATK: 122 Juta Rekening Dormant Dianalisis, 90 Persen Sudah Aktif
Advertisement
Advertisement