Wisman Pengguna KA di Daop 6 Jogja Tumbuh 77 Persen

Anisatul Umah

Kamis, 28 Agustus 2025 - 07:47 WIB

Abdul Hamied Razak

Wisman Pengguna KA di Daop 6 Jogja Tumbuh 77 Persen

Wisman menggunakan KA di wilayah operasi KAI Daop 6 Yogyakarta. (dok istimewa)

Harianjogja.com, JOGJA—PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta mencatat pada Juli 2025 sebanyak 46.016 Wisatawan Mancanegara (Wisman) menggunakan KA Jarak Jauh di wilayah Daop 6 Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya. Terdiri dari 24.002 penumpang berangkat dan 22.014 penumpang tiba.

Selama Juli 2025 tumbuh 77 persen dibandingkan Juni 2025 sebanyak 26.000 penumpang. Terdiri dari 13.381 penumpang berangkat dan 12.169 penumpang tiba.

BACA JUGA: Daop 6: 157.600 Penumpang Gunakan KA Jarak Jauh Saat Libur HUT RI

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih mengatakan capaian ini mencerminkan tren positif dalam sektor transportasi pariwisata sekaligus berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di DIY dan sekitarnya, khususnya di sektor pariwisata.

Menurutnya Stasiun Yogyakarta menjadi stasiun dengan penumpang terbanyak pada Juli 2025, yakni 20.416 penumpang berangkat dan 18.707 penumpang tiba. Disusul Stasiun Solo Balapan dengan 1.552 penumpang berangkat dan 1.393 penumpang tiba.

"Di peringkat ketiga ada Stasiun Lempuyangan dengan 1.498 penumpang WNA yang berangkat dan 1.291 penumpang WNA yang tiba, sisanya di stasiun lain," ujarnya.

Dia menjelaskan antusiasme wisatawan asing untuk menggunakan layanan KA tidak terlepas dari kenyamanan, kemudahan akses, serta terintegrasinya layanan dengan destinasi-destinasi unggulan di Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya.

"KAI Daop 6 optimis akan terus berkomitmen meningkatkan pelayanan dan berinovasi dengan memberikan dampak keberlanjutan bagi lingkungan," ungkapnya.

Lebih lanjut Feni mengatakan KAI Daop 6 Yogyakarta memastikan memberi pelayanan yang aman, nyaman dan terintegrasi. Demi memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang, baik domestik maupun mancanegara KAI Daop 6 Yogyakarta aktif bersinergi dengan berbagai pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan pemerintah daerah.

"Dalam menyelenggarakan program-program promosi serta kemudahan akses transportasi menuju destinasi unggulan," lanjutnya. (