Advertisement
Neraca Perdagangan DIY Surplus 221,34 Juta Dolar AS di Juli 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Pusat Statistik (BPS) DIY mencatat neraca perdagangan barang DIY sepanjang periode Januari-Juli 2025 surplus sebesar 221,34 juta dolar AS. Meningkat 18,82 juta dolar AS dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Plt Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati mengatakan kinerja ini ditopang oleh nilai ekspor yang mencapai 324,25 juta dolar AS, lebih tinggi dibanding impor sebesar 102,91 juta dolar AS. Menurutnya nilai ekspor periode Januari-Juli 2025 meningkat 10,30 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Advertisement
"Peningkatan ini utamanya didorong oleh produk hasil industri pengolahan dengan total nilai ekspor sebesar 322,02 juta dolar AS, atau naik 10,14 persen," kata Herum.
BACA JUGA: KPK Akan Panggil Anak Wamen Noel Terkait Pemerasan K3
Sejumlah komoditas unggulan mencatat pertumbuhan ekspor yang tinggi sepanjang Januari-Juli 2025. Ekspor pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) menyumbang 125,30 juta dolar AS, naik 13,68 persen. Sementara pakaian dan aksesorinya (rajutan) naik 48,46 persen menjadi 42,89 juta dolar AS.
Di sisi lain ada juga komoditas unggulan yang nilai ekspornya turun seperti perabotan, lampu, dan alat penerangan, barang anyaman, kertas, karton, dan barang daripadanya, minyak atsiri, wewangian, dan kosmetik.
Amerika Serikat (AS) tetap menjadi pasar utama ekspor DIY pada periode Januari-Juli 2025 dengan nilai ekspor mencapai 140,64 juta dolar AS atau atau 43,37 persen. Disusul Jerman sebesar 39,57 juta dolar AS atau 12,20 persen dan Jepang sebesar 25,82 juta dolar AS atau 7,96 persen.
Adapun untuk impor periode Januari-Juli 2025 tercatat sebesar 102,91 juta dolar AS atau naik 12,53 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Utamanya disumbang dari golongan barang kain rajutan 24,72 juta dolar AS, kereta api, trem, dan bagiannya 12,96 juta dolar AS, dan filamen buatan 7,89 juta dolar AS.
"BPS DIY mencatat bahwa impor bahan baku dan penolong naik 12,95 persen menjadi 91,05 juta dolar AS," katanya.
BACA JUGA: Temuan 5 Jenazah Satu Liang di Indramayu Diduga Korban Pembunuhan
Sepanjang Januari-Juli 2025, Tiongkok menjadi negara asal impor terbesar dengan nilai 38,71 juta dolar AS atau 37,62 persen, disusul Hongkong sebesar 19,39 juta dolar AS atau 18,84 persen, dan Amerika Serikat sebesar 18,31 juta dolar AS atau 17,79 persen.
Menurutnya untuk Juli saja nilai ekspor mencapai 54,01 juta dolar AS, naik 12,66 persen dibanding Juli 2024. Sedangkan nilai impor mencapai 13,17 juta dolar AS, turun 21,65 persen dibanding Juli 2024. "Dengan demikian terjadi surplus neraca perdagangan pada Juli 2025," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan Naik Rp3,6 Triliun
- Pelaku Wisata Hingga Properti Sambut Baik Rencana Kucuran Stimulus Ekonomi
- Menteri Pertanian Tegaskan Tidak Ada Kelangkaan Beras
- Daftar Rencana Stimulus Ekonomi Pemerintah hingga Akhir 2025
- Begini Dampak Demo pada Perekonomian Menurut Ekonom DIY
Advertisement

Berisi Kritik, Mural Karya Seniman Jogja Dirusak Orang Tak Dikenal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Pertanian Tegaskan Tidak Ada Kelangkaan Beras
- Ini Target Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Menurut BI
- Selama Agustus 2025, Jutaan Orang Gunakan Kereta Api
- Dana Koperasi Desa Merah Putih Rp16 Triliun, Ini Asal Anggarannya
- Kementerian ESDM Targetkan 5.758 Desa Tersambung Listrik 2029
- Pelaku Wisata Hingga Properti Sambut Baik Rencana Kucuran Stimulus Ekonomi
- DPD REI DIY Berharap BI Rate Bisa Diturunkan Lagi
Advertisement
Advertisement