Advertisement
Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026
Produk emas Antam. / Antara
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Reli harga emas yang terus mencapai rekor tertinggi diyakini belum akan berhenti. Meski diperkirakan terjadi koreksi dalam waktu dekat, tren kenaikan logam mulia ini diproyeksikan menembus level US$4.000 per troy ounce pada 2026.
BACA JUGA: Gen-Z di Timor Leste Prakarsai Demonstrasi
Advertisement
Ekspektasi pelonggaran moneter Federal Reserve, ketidakpastian geopolitik, kekhawatiran atas independensi bank sentral AS, hingga aksi borong emas oleh bank sentral menjadi motor penggerak lonjakan harga.
Kepala Riset Augmont Renisha Chainani mengatakan tren bullish emas jangka panjang masih sangat kuat. Hal ini karena permintaan, terutama dari bank sentral dan ETF, tumbuh jauh lebih cepat.
Meski demikian, Chainani mengingatkan harga emas saat ini sudah masuk wilayah jenuh beli dan bisa terkoreksi 5–6% dalam jangka pendek.
”Setelah konsolidasi, harga diperkirakan kembali melaju hingga menembus US$4.200 pada 2026,” ungkapnya di sela-sela India Gold Conference seperti dikutip Reuters, Selasa (16/9/2025).
Harga emas spot diperdagangkan di kisaran US$3.680 per troy ounce, setelah menyentuh rekor US$3.689,27. Sepanjang 2025, harga sudah melonjak sekitar 40%, melanjutkan kenaikan 27% pada 2024.
Mayoritas peserta India Gold Conference menilai reli emas akan berlanjut hingga 2026, ditopang pemangkasan suku bunga AS, derasnya aliran investasi, serta risiko geopolitik yang tak mereda.
“Target US$4.000 di 2026 sudah banyak dipasang analis. Tapi kenyataannya, harga selalu lebih cepat sampai dari perkiraan,” kata Kepala Pasar Institusional Global ABC Refinery Nicholas Frappell.
The Fed sendiri diperkirakan memangkas bunga pada rapat 17 September. Presiden Donald Trump bahkan menekan agar langkah pemangkasan lebih agresif, sembari mengecam Ketua The Fed Jerome Powell yang dianggap lamban.
Sebagai aset lindung nilai klasik, emas semakin diminati di tengah ketidakpastian global dan rezim suku bunga rendah.
Direktur Metals Focus Philip Newman memperkirakan harga bisa menutup tahun di sekitar US$3.800, setelah hanya sebentar bertahan di kisaran US$3.400–US$3.500.
“Koreksi mungkin terjadi, tapi justru membuka peluang masuk bagi investor yang menunggu momentum. Dengan tren ini, emas sangat berpotensi menembus US$4.000 pada 2026,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BPS Sebut Ekonomi RI Kuartal III/2025 Tumbuh 5,04 Persen
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
Advertisement
Stunting di Jogja Turun, Wali Kota Targetkan di Bawah 10 Persen
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



