Advertisement

Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026

Aprianto Cahyo Nugroho
Selasa, 16 September 2025 - 14:47 WIB
Jumali
Harga Emas Diramal Tembus 4.000 Dolar AS Troy Ounce pada 2026 Produk emas Antam. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Reli harga emas yang terus mencapai rekor tertinggi diyakini belum akan berhenti. Meski diperkirakan terjadi koreksi dalam waktu dekat, tren kenaikan logam mulia ini diproyeksikan menembus level US$4.000 per troy ounce pada 2026.

BACA JUGA: Gen-Z di Timor Leste Prakarsai Demonstrasi

Advertisement

Ekspektasi pelonggaran moneter Federal Reserve, ketidakpastian geopolitik, kekhawatiran atas independensi bank sentral AS, hingga aksi borong emas oleh bank sentral menjadi motor penggerak lonjakan harga.

Kepala Riset Augmont Renisha Chainani mengatakan tren bullish emas jangka panjang masih sangat kuat. Hal ini karena permintaan, terutama dari bank sentral dan ETF, tumbuh jauh lebih cepat.

Meski demikian, Chainani mengingatkan harga emas saat ini sudah masuk wilayah jenuh beli dan bisa terkoreksi 5–6% dalam jangka pendek.

”Setelah konsolidasi, harga diperkirakan kembali melaju hingga menembus US$4.200 pada 2026,” ungkapnya di sela-sela India Gold Conference seperti dikutip Reuters, Selasa (16/9/2025).

Harga emas spot diperdagangkan di kisaran US$3.680 per troy ounce, setelah menyentuh rekor US$3.689,27. Sepanjang 2025, harga sudah melonjak sekitar 40%, melanjutkan kenaikan 27% pada 2024.

Mayoritas peserta India Gold Conference menilai reli emas akan berlanjut hingga 2026, ditopang pemangkasan suku bunga AS, derasnya aliran investasi, serta risiko geopolitik yang tak mereda.

“Target US$4.000 di 2026 sudah banyak dipasang analis. Tapi kenyataannya, harga selalu lebih cepat sampai dari perkiraan,” kata Kepala Pasar Institusional Global ABC Refinery Nicholas Frappell.

The Fed sendiri diperkirakan memangkas bunga pada rapat 17 September. Presiden Donald Trump bahkan menekan agar langkah pemangkasan lebih agresif, sembari mengecam Ketua The Fed Jerome Powell yang dianggap lamban.

Sebagai aset lindung nilai klasik, emas semakin diminati di tengah ketidakpastian global dan rezim suku bunga rendah.

Direktur Metals Focus Philip Newman memperkirakan harga bisa menutup tahun di sekitar US$3.800, setelah hanya sebentar bertahan di kisaran US$3.400–US$3.500.

“Koreksi mungkin terjadi, tapi justru membuka peluang masuk bagi investor yang menunggu momentum. Dengan tren ini, emas sangat berpotensi menembus US$4.000 pada 2026,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Dinsos Sleman: SR Gunakan 5 Hektare TKD di Margodadi Seyegan

Dinsos Sleman: SR Gunakan 5 Hektare TKD di Margodadi Seyegan

Sleman
| Selasa, 16 September 2025, 17:07 WIB

Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja

Wisata
| Jum'at, 12 September 2025, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement