Advertisement

Layani UMKM, BTN Ekspansi Kredit Perumahan di DIY

Abdul Hamied Razak
Senin, 10 November 2025 - 02:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Layani UMKM, BTN Ekspansi Kredit Perumahan di DIY Direktur Commercial Banking BTN, Hermita bersama Wakil Gubernur DIY Sri Paku Alam X Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam Acara Sosialisasi & Akad KPP di DIY, Minggu (9/10 - 2025). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—PT Bank Tabungan Negara (BTN) menyiapkan ekspansi penyaluran Kredit Program Perumahan (KPP) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mendukung Program Tiga Juta Rumah yang diusung pemerintah. Perseroan melihat potensi besar di wilayah ini seiring tumbuhnya UMKM di sektor perumahan serta sektor pendukung lainnya.

Menurut Direktur Commercial Banking BTN, Hermita, wilayah DIY memiliki kontribusi besar terhadap portofolio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi BTN, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Advertisement

“Dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan KPR subsidi di Yogyakarta terus meningkat secara konsisten. Selain itu, potensi sinerginya besar karena ada dukungan pemerintah daerah dan banyak pengembang rumah subsidi yang aktif,” jelas Hermita dalam Acara Sosialisasi & Akad KPP di DIY, Minggu (9/10/2025).

Menurut Hermita, perekonomian DIY yang ditopang sektor pendidikan, pariwisata, dan UMKM menunjukkan karakteristik stabil dan berimbang. “Penduduk muda di DIY terus meningkat sehingga kebutuhan hunian terjangkau juga naik, terutama di kawasan Sleman, Bantul, dan Kulonprogo,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, terjadi pergeseran struktur ekonomi Jogja dari sektor pertanian ke jasa dan industri turut mendorong pertumbuhan positif sektor properti. Kondisi ini menumbuhkan permintaan bahan bangunan, furnitur, hingga jasa konstruksi yang banyak digerakkan oleh UMKM.

“Ekosistem sektor perumahan di Yogyakarta sangat potensial. Dari pengembang, kontraktor, hingga pelaku usaha bahan bangunan bisa menjadi penerima manfaat KPP seiring meningkatnya pembangunan rumah subsidi dan rumah swadaya masyarakat,” terang Hermita.

Ia menambahkan sebagian pelaku usaha tersebut telah menjadi nasabah BTN melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau KPR FLPP Sejahtera. Program KPP diharapkan dapat memperluas akses pembiayaan bagi pelaku usaha yang terlibat langsung dalam ekosistem perumahan rakyat.

Untuk menopang ekspansi tersebut, BTN menyiapkan strategi mulai dari pelatihan intensif tenaga pemasaran, integrasi sistem digital untuk mempercepat pengajuan, hingga kolaborasi lintas divisi agar penyaluran lebih efektif. BTN juga memberikan suku bunga kompetitif 5,99% hingga Desember 2025.

“Kami juga memperkuat jaringan dengan pemerintah daerah, asosiasi pengembang, dan koperasi perumahan untuk memperluas basis penerima KPP,” jelas Hermita.

Dalam kesempatan itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengapresiasi langkah BTN dalam menyelesaikan persoalan perumahan rakyat di DIY.

“Masalah modal bagi UMKM, developer, dan kontraktor bisa diatasi dengan KPP ini. Bahkan bunga yang ditawarkan kompetitif hingga Rp20 miliar. Yang lahir bukan orang kaya baru, tapi pengusaha UMKM baru dari Jogja,” tegas Ara.

Ara juga menekankan pentingnya pembangunan ekonomi yang menaikkan kelas masyarakat bawah. “Kita harus bangga jika masyarakat kecil naik kelas lewat pembangunan, bukan sekadar penerima bantuan,” ujarnya.

Sementara Staf Khusus Kepresidenan Muhammad Qadari menyebut pembangunan rumah subsidi terus meningkat, dari 200.000 unit menjadi 350.000 unit, dengan perbaikan mencapai 400.000 unit. “Program ini bukan hanya mengandalkan APBN, tetapi juga CSR. Ke depan, targetnya bisa naik hingga satu juta unit,” katanya.

Menurut Qadari, DIY menjadi contoh penerapan ekosistem perumahan yang konkret. “Hari ini, kita lihat langsung kolaborasi antara pengembang, perbankan, kontraktor, dan masyarakat. Bahkan ada klinik perumahan sebagai wadah penyelesaian masalah secara cepat,” ungkapnya.

Acara di Sportarium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu juga menampilkan booth produk BTN dan mitra toko bangunan. BTN menegaskan, langkah ini menjadi pijakan awal ekspansi KPP ke Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

“Ketiga wilayah itu memiliki tren positif baik dari sisi permintaan hunian maupun kegiatan UMKM di sektor konstruksi dan bahan bangunan,” pungkas Hermita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Prakiraan Cuaca di Jogja Menurut BMKG Hari Ini

Prakiraan Cuaca di Jogja Menurut BMKG Hari Ini

Jogja
| Senin, 10 November 2025, 05:17 WIB

Advertisement

5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub

5 Air Terjun Terindah dari Jawa hingga Sumatra, Pesonanya Bikin Takjub

Wisata
| Jum'at, 07 November 2025, 16:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement