Advertisement
Waspadai Bibit Bawang Putih Palsu, Masuk ke Jogja Kah?
Ilustrasi pedagang bawang putih di Pasar Gentan Sinduharjo, Kecamatan, Ngaglik, Kabupaten Sleman - JIBI/HarianJogja/Fahmi Ahmad Burhan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian mengeluarkan surat edaran No.807/RC.210/D/08/2018 yang meminta seluruh Dinas Pertanian untuk waspada peredaran benih palsu pada akhir Agustus lalu. Menanggapi surat edaran tersebut, Dinas Pertanian DIY meningkatkan kewaspadaan.
Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko mengaku telah menerima surat edaran tersebut. Yang di antaranya berisi penemuan indikasi benih palsu diminta agar segera dikonsultasikan ke Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih di wilayah masing-masing atau Direktorat Jenderal Hortikultura. Meski bukan merupakan daerah penghasil bawang merah, Sasongko mengaku pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah bibit bawang putih tersebut memasuki wilayah Jogja.
Advertisement
"Jogja memang tanahnya tidak bisa ditanami bawang putih jadi kecil kemungkinan bibit tersebut masuk ke sini. Bawang putih yang masuk ke sini biasanya memang untuk konsumsi, bukan ditanam," katanya kepada Harian Jogja, Kamis (6/9).
Sasongko menjelaskan bawang putih yang masuk Jogja kebanyakan memang merupakan impor dan siap dikonsumsi. Menurutnya wilayah Jogja hanya bisa ditanami bawang merah saja yang bibitnya juga disiapkan oleh para petani sendiri. Saat panen biasanya petani memang sengaja menyisihkan sebagian hasilnya untuk dijadikan benih dan ditanam pada musim tanam selanjutnya.
BACA JUGA
Selain dari petani setempat, bibit bawang merah juga didatangkan dari Brebes yang memang sudah terkenal sebagai sentra penghasil bawang merah. Menurut Sasongko hal itu dilakukan jika stok benih di petani tidak mencukupi. "Kalau bawang merah memang tidak ada isu-isu bibit palsu. Bibit biasanya kami datangkan dari Brebes yang memang sudah jadi supplier bibit yang terpercaya," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Pemerintah Siapkan Regulasi Koperasi Mengelola Tambang
Saham Freeport 12 Persen Segera Ditandatangani, Divestasi Gratis Sudah Final
Harga Emas Tembus $4.000, Ini Pendorong dan Prediksi Selanjutnya
Harga Komoditas Pangan Mulai Cabai hingga Bawang Merah Turun Hari Ini
Advertisement
BEI DIY Sebut Ada 4 Faktor Penopang IHSG Bertahan di Level 8.000
Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Naik Lagi
SPBU Swasta Didorong Bangun Kilang di Indonesia untuk Jaga Pasokan
Cadangan Devisa September 2025 Turun Rp33 Triliun, Ini Penggunaannya
Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri Hari Ini Kompak Naik
Advertisement
BI Bantah Jual Emas 11 Ton
BPH Migas Dorong Shell CS Sepakati Beli BBM dari Pertamina
Harga Emas Perhiasan Dorong Inflasi September 2025
Pertamina Patra Niaga Ungkap Sejumlah Hoaks Terkait BBM
Cara Purbaya Berantas Rokok Ilegal, Cukai Tak Naik
Advertisement
Harga Sembako Senin 6 Oktober 2025
Berita Pilihan
Advertisement
Harga Cabai di Kulonprogo Naik, Rp60.000 per Kilogram
Advertisement
Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Naik Lagi
- BEI DIY Sebut Ada 4 Faktor Penopang IHSG Bertahan di Level 8.000
- Harga Komoditas Pangan Mulai Cabai hingga Bawang Merah Turun Hari Ini
- Harga Emas Tembus $4.000, Ini Pendorong dan Prediksi Selanjutnya
- Saham Freeport 12 Persen Segera Ditandatangani, Divestasi Gratis Sudah Final
- Pemerintah Siapkan Regulasi Koperasi Mengelola Tambang
- Hingga Agustus 2025 Neraca Perdagangan DIY Masih Surplus
Advertisement
Advertisement
