Advertisement
KENAIKAN HARGA BBM : Hiswana Migas Harapkan BBM Satu Harga

Advertisement
[caption id="attachment_400788" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/04/27/kenaikan-harga-bbm-hiswana-migas-harapkan-bbm-satu-harga-400787/bensin-premium-ilustrasi-bisnis-indonesia-andi-rambe-8" rel="attachment wp-att-400788">http://images.harianjogja.com/2013/04/bensin-premium-ilustrasi-Bisnis-Indonesia-Andi-Rambe7-370x246.jpg" alt="" width="370" height="246" /> Foto Ilustrasi Pembeli Bensin Premium
JIBI/Bisnis Indonesia/Andi Rambe[/caption]
JOGJA–Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap agar bahan bakar minyak (BBM) terutama bensin premium bisa dijual satu harga.
Advertisement
Rencana pemerintah untuk memberlakukan bensin premium dua harga yaitu Rp4.500 dan Rp6.500 mulai Mei 2013 dinilai menyulitkan.
Pihak Hiswana, pemerintah daerah dan Pertamina memang sudah melakukan koordinasi terutama terkait teknis apabila kebijakan tersebut jadi diberlakukan. “Koordinasi itu hanya untuk jaga-jaga saja, kami tetap masih mengharapkan hanya di jual dengan satu harga aja, misalnya Rp6.000 seperti 2008 lalu,” ujar Ketua Hiswana DIY Siswanto, Jumat(26/4).
Menurut Siswanto, jika premium di tetapkan dua harga maka akan sangat menyulitkan mereka yang berada di lapangan. Terutama ketika para pengusaha SPBU harus menghadapi para pengecer.
“Kesulitan kami nantinya ketika menghadapi pengecer, kebijakan ini akan sangat menyulitkan kami,” katanya.
Marketing Branch Manager PT. Pertamina Yogyakarta Muhhamad Nur Zain mengatakan saat ini Pertamina masih melakukan evaluasi terhadap SPBU di DIY guna menentukan SPBU mana yang akan menjual premium dengan harga Rp4.500 dan premium dengan harga Rp6.500.
“Kami akan pertimbangkan prinsip ekonomi suatu daerah, misalnya jika lokasi SPBU tersebut dekat dengan terminal, maka SPBU tersebut akan menjual BBM yang Rp4.500 karena plat kuning atau angkutan di perbolehkan membeli BBM tersebut, ” katanya, Jumat(26/4).
Menurutnya, meski akan ada pengaturan, namun pihak Pertamina akan mencoba untuk mencari solusi agar pengaturan tersebut tetap mudah bagi masyarakat dan juga mudah dalam hal pengawasan.
“Pengaturannya masih kami bahas dan kami masih menerima masukan-masukan dari SPBU,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
- 404.192 Badan Usaha Terjerat Kredit Macet Ke Pinjol, Naik Tajam
- Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah Incar BPRS di Jogja untuk Merger
- Akhir Libur Sekolah, Sejumlah Tol Jasa Marga Diskon 20 Persen hingga 13 Juli 2025, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Suzuki Jogja Gelar Seremoni Penyerahan Perdana Fronx, Apresiasi Kepercayaan Pelanggan
- Jelajahi Kreativitas Lokal dengan Cangkang Laut, Astra Motor Yogyakarta Gelar City Rolling Bersama Honda Scoopy di Cilacap
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Naik Bawang Merah Turun
- Rayakan HUT ke-17, Qhomemart Hadirkan Promo Spektakuler dari Diskon hingga Gratis Ongkir se Jawa
- Buka Kuliah Umum PPTR, Wamen Ossy Tekankan Tata Kelola Agraria serta Tata Ruang yang Adil dan Berkelanjutan
- Menteri Nusron Ajak Alumni PMII Berperan dalam Mewujudkan Keadilan, Pemerataan dan Kesinambungan Ekonomi
Advertisement
Advertisement