Advertisement
PERBAIKAN JEMBATAN COMAL : Penjualan Solar SPBU Jalur Selatan Naik Hingga 50%

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Larangan kendaraan berat di atas 10 ton melintasi Jembatan Comal, Pemalang selama perbaikan, berdampak pada pengalihan arus dari Jalur Pantura ke jalur Selatan. Penjualan solar pun meningkat hingga 50%.
Menurut Pengelola SPBU Kedundang, Wates, Kulonprogo, Sukamto, pengalihan arus tersebut menyebabkan peningkatan konsumsi solar bersubsidi di SPBU yang dikelolanya. Pasalnya, kendaran berat seperti truk-truk besar membeli solar di SPBU jalur Selatan. Kenaikan konsumsi solar, kata Sukamto, mencapai 50% dibandingkan hari-hari biasa.
Advertisement
"Kalau pada hari normal kami mampu menjual solar rata-rata empat ton dalam sehari, dengan pengalihan arus tersebut, saat ini rata-rata penjualan solar mencapai enam ton," ujar Sukamto saat dihubungi Harianjogja.com, Selasa (12/8/2014).
Dijelaskan Sukamto, meski terjadi peningkatan permintaan solar namun pasokan dari Pertamina dinilai masih aman dan lancar. Bahkan, pihaknya mendistribusikan kuota cadangan yang dimiliki SPBU.
"Dalam seminggu Pertamina mengirim solar sebanyak empat kali. Sampai saat ini, distribusi solar masih aman meskipun ada peningkatan konsumsi," tandasnya.
Menurut dia, Pertamina akan siap memasok berapapun kebutuhan solar selama proses pengalihan arus akibat amblasnya jembatan Comal.
Sementara, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY Siswanto mengatakan, meski ada kenaikan konsumsi solar bersubsidi akibat pengalihan arus tersebut, namun kenaikannya tidak terlalu berdampak signifikan terhadap penjualan solar di DIY.
"Kalaupun ada kenaikan, secara umum kenaikannya hanya 1-2% saja. Tidak terlalu signifikan," kata Siswanto.
Dia mengatakan, pasokan solar tetap akan dipenuhi oleh Pertamina. Meskipun ada kebijakan pembatasan pembelian Solar bersubsidi untuk tiga SPBU di DIY, namun hal itu bukan hal yang
perlu dipersoalkan. Sebab, wilayah DIY tidak termasuk cluster pembatasan pembelian solar bersubsidi seperti Kalimantan.
"Terkait kuota dan konsumsi solar bersubsidi akibat pengalihan arus ini, tentu Pertamina sudah memikirkan masalah kuota solar hingga akhir tahun. Masyakat tidak perlu kawatir," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Popularitas Mobil LCGC Merosot, Tak Lagi Terjangkau Kelas Bawah
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Jakarta Fair 2025 Berakhir, Transaksi Sentuh Rp7,3 Triliun
- Airlangga Sebut Tarif Impor AS 32 Persen untuk Indonesia Masih Nego
Advertisement

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Advertisement

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat
Advertisement
Berita Populer
- Ribuan Dapur Umum Sudah Terbentuk, Pemerintah Antisipasi Defisit Ayam dan Telur
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Kompak Naik
- Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 15 Juli 2025
- Harga Pangan Hari Ini: Cabai Rawit Rp67.171/Kg, Bawang Merah Rp40.943/Kg
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah Naik 10-15% Dibanding Tahun Lalu
- Selama Libur Sekolah 1,2 Juta Penumpang Gunakan KA Jarak Jauh di Daop 6 Yogyakarta
- Penjualan LCGC Turun Drastis hingga 50 Persen, Pakar: Akibat Regulasi dan Harga yang Semakin Tinggi
Advertisement
Advertisement