Advertisement

PENGGUNAAN E-MONEY : Ini Cara Bank Sosialisasikan Uang Virtual

Abdul Hamied Razak
Kamis, 21 Agustus 2014 - 08:40 WIB
Mediani Dyah Natalia
PENGGUNAAN E-MONEY : Ini Cara Bank Sosialisasikan Uang Virtual ISI ULANG KARTU MULTI TRIPSeorang petugas memperlihatkan kartu multi trip dan bukti pembelian ketika peluncuran isi ulang saldo kartu multi trip Commuterline di Stasiun Sudirman Jakarta, Kamis (17/4). PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menggandeng tiga operator telekomunikasi yakni Telkom, XL dan Indosat untuk mengembangkan model isi ulang saldo kartu multi trip (KMT) untuk pengguna jasa Commuterline dengan sistem uang elektronik atau e-money. ANTARA FOTO - Wahyu Putro A

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Setiap bank memiliki strategi dalam menerapkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Berikut cara sejumlah bank mensosialisasikan electronic-Money (e-Money).

Divisi Product Managemen BNI Pusat Andi Setiyanto mengatakan, BNI mengeluarkan Tapcash untuk produk e-Money. Meski begitu, pihaknya tidak menargetkan penjualan Tapcash BNI ke khalayak. Pasalnya, BNI masih melakukan sosialisasi akibat migrasi sistem dan memperbanyak pengguna sebelum meningkatkan penjualan Tapcash.

Advertisement

"Untuk penjualan Tapcash, kami bekerjasama dengan pihak penyelenggara event seperti Javajazz ataupun instansi tertentu. Misalnya dengan PT. Intermoda untuk layanan pembayaran Transjogja dan Pramex. Paket penjualan minimal Rp20.000-Rp25.000 dengan besaran e-Money
minimal Rp10.000 dan maksimal Rp 1 juta," katanya.

Berbeda dengan BNI, Bank Mandiri menawarkan produk e-Money untuk uang elektroniknya. Hingga kini, secara nasional jumlah pengguna e-Money Mandiri sebanyak empat juta orang. Sementara, untuk wilayah DIY jumlahnya mencapai 140.000 pengguna.

"Selain bekerjasama dengan TransJogja, sejumlah warung kuliner dan swalayan bekerjasama dengan kami. Tidak ada target khusus penjualan, ini berbeda dengan kartu kredit," ujar Staff E-Channel Area Jogja Bank Mandiri Asminah.

Menurut dia, masalah yang dihadapi pemenang e-Money hanya satu. Yakni, jika kartu hilang maka uang yang ada di dalamnya tidak bisa diblokir. Sebab, e-Money tidak terintegrasi dengan sistem layaknya kartu ATM maupun kartu kredit.

"Jadi, jangan sampai kartu ini hilang. Sebab, tidak ada nomor registrasi untuk memblokirnya. Kalau rusak, masih bisa diganti," dia mengingatkan.

Adapun Divisi Pemasaran Flazz BCA Yudi Kurniawan mengatakan, pengguna e-Money BCA menyasar semua segmen. Pihaknya menargetkan penjualan Flazz 5.000 unit per bulan. Satu kartu Flazz BCA dijual 20.000 berisi uang elektronik Rp20.000.

"Jadi free load. Kami sudah bekerjasama dengan banyak perusahaan. Maksimal uang elektronik yang disediakan sebesar Rp1 juta," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Resmi Ditahan KPK

Jogja
| Sabtu, 09 Desember 2023, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement