Advertisement
PERTUMBUHAN EKONOMI : Januari 2015, Jogja Diperkirakan Deflasi
Advertisement
Pertumbuhan ekonomi Jogja pada Januari 2015 diperkirakan terjadi deflasi.
Harianjogja.com, JOGJA- Inflasi pada Januari 2015 diperkirakan lebih rendah dibanding inflasi pada Desember 2014 lalu. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY bahkan memperkirakan ada kecenderungan terjadi deflasi di Jogja.
Advertisement
Alasannya, selain pemerintah telah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) tidak dilakukan
awal tahun ini. Meskipun pemerintah menaikkan harga gas elpiji 12 kg dan harga sejumlah komoditas masih tinggi, tetapi TPID DIY akan terus
melakukan upaya untuk menekan inflasi.
"Itu perkiraan awal. Sebab, masih terlalu dini untuk menentukan berapa inflasi Januari ini. Namun, kami perkirakan akan turun dibanding inflasi Desember 2014 lalu," ujar Ketua III TPID DIY Arief Budi Santoso kepada wartawan, Selasa (13/1/2015).
Kecenderungan turunnya inflasi (bahkan deflasi) di DIY juga dikarenakan respon masyarakat terhadap kenaikan harga BBM di DIY lebih rendah
dibandingkan daerah lain. Hal itu terkait dengan budaya membeli masyarakat Jogja yang dinilainya lebih realistis.
"Di Jogja, harga kenaikan BBM tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi. Pengaruhnya hanya 0,7-08 persen per kenaikan Rp1.000. harga BBM," jelas Arief.
Selain itu, kenaikan tarif angkutan yang rata-rata naik 10% di DIY lebih rendah dibandingkan daerah lain yang rata-rata naik 30%. Terbukti,
inflasi yang terjadi pada Desember 2014 di Jogja, termasuk lima besar terendah dari 82 kota yang disurvei.
"Untuk menekan inflasi pada bulan ini, kami mewaspadai kenaikan harga LPG 12kg dengan rata-rata kenaikannya Rp1.500 per kg. Kami masih belum menghitung dampak inflasi dari kenaikan harga LPG itu,” tandasnya.
Selain LPG, TPID DIY juga mewaspadai tingginya harga beras di pasaran karena memasuki musim tanam. Termasuk, mewaspadai harga
kebutuhan pokok lainnya yang masih tinggi.
“Seperti, harga daging dan telur ayam yang tinggi akibat kenaikan harga pakan yang masih import. Semua akan kami jaga stoknya agar masyarakat tidak berlomba-lomba menaikkan permintaan,” ujar Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Akhirnya DPUP-ESDM DIY Mulai Sosialisasi Normalisasi Tanjakan Clongop Pekan Depan
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement