Advertisement
PELUANG USAHA : Bisnis Kuliner Online Menjanjikan
Advertisement
Peluang usaha mengenai bisnis kuliner berprospek dikembangkan.
Harianjogja.com, JOGJA- Bisnis kuliner di Jogja tidak hanya berkembang secara fisik. Usaha kuliner melalui dunia maya pun berkembang pesat. Salah satunya, layanan makandiantar.com.
Advertisement
Founder MakanDiantar.Com Fajar Handika mengatakan kepadatan lalu lintas di Jogja menjadi salah satu faktor orang enggan pergi ke restoran atau rumah makan. MakanDiantar.com hadir sebagai solusi dari kendala yang dialami baik warga Jogja maupun wisatawan. Tanpa harus berjibaku di tengah kemacetan, kuliner tetap bisa disantap hanya dengan mengklik situs web tersebut.
MakanDiantar.com sendiri merupakan salah satu online food delivery service dari Fajar Montana Group.
"Waktu yang terbuang karena macet bisa diganti dengan mengakses makandiantar.com sehingga banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan lainnya. Tidak ada biaya pengiriman dan pembatasan jumlah pesanan," ujar Andi sapaan akrab Handika saat ditemui di Kopi Oey Jogja, jalan Walter Mongonsidi, Kamis (5/3/2015).
Andi menjelaskan, MakanDiantar.com berfokus pada kesehatan konsumen dengan tidak menggunakan styrofoam. Dalam membungkus makanan MakanDiantar.com menggunakan biodegradableand food grade packaging. Yang terpenting, kata Andi, bisnis tersebut bukan layanan pihak ketiga. Sebab, kualitas seluruh outlet dikontrol, dari proses masak hingga sampai ke tangan konsumen benar-benar terjaga dan terjamin.
"Kami memiliki tiga dapur khusus. Jadi semua produk kami buat sendiri. Ada ratusan makanan yang kami tawarkan. Mulai dari lini masakan Jepang, Korea, Eropa, hingga tradisional dari berbagai daerah yang ada di Indonesia," katanya.
Disinggung soal rata-rata omzet bisnis kuliner via online tersebut, Andi enggan menjelaskan. Hanya saja, pertumbuhan bisnis ini sejak didirikan Maret 2014 lalu meningkat rata-rata 10-15% per bulan. Saat ini, pihaknya memiliki sekitar 1.500 pelanggan yang tersebar di Jogja, Sleman dan sebagian
Bantul. Selain perumahan, pelanggan juga berasal dari mahasiswa indekos dan perkantoran.
"Tamu-tamu hotel juga banyak yang memesan. Yang menarik, bisnis ini mampu mengalahkan omzet orang yang datang ke restoran," tandasnya.
Untuk memaksimalkan layanan, tahun ini ketiga dapur yang dimiliki akan dijadikan satu atap sebagai food cort virtual.
"Tahun ini kami berencana mengembangkan bisnis ini di Jakarta. Sebab, permintaan konsumen di sana juga banyak. Cuma kami tidak bisa memenuhinya, terlalu jauh. Di Jogja, rata-rata per hari ada 50 hingga 100 orang yang menggunakan layanan ini," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
- Tiket Nataru 2025 KAI Jogja Sudah Bisa Dipesan Mulai 3 November
- Pasar Properti DIY Dibidik Tumbuh Menjelang Akhir Tahun
- Layani UMKM, BTN Ekspansi Kredit Perumahan di DIY
- Pakar: Banyak Tol Sepi karena Tarif Mahal dan Salah Perencanaan
Advertisement
BKAD Kulonprogo Lelang 15 Motor Dinas, Cek di Gudang Wates
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24 Kompak Naik
- Bea Cukai Jogja dan Magelang Musnahkan Barang Ilegal Senilai Rp2,5 M
- Ekspor DIY ke AS Tumbuh 6,77 Persen Meski Tarif Trump Berlaku
- Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp2,367 Juta per Gram
- Harga Cabai Rawit Rp38.900, Telur Ayam Rp31.450 per Kg
- Cara Cek dan Daftar Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan November
- Hungaria Catat Rekor Redenominasi Terbesar, Hapus 29 Nol Sekaligus
Advertisement
Advertisement




