Advertisement
HARGA BBM : Kenaikan Ditunda, Operator SPBU Sempat Kebingungan
Advertisement
Harga BBM non-subsidi yang naik mengalami penundaan.
Harianjogja.com, JOGJA—Penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamax Cs ?yang awalnya akan dilakukan mulai Jumat (15/5/2015), membingungkan operator SPBU. Pasalnya, penundaan tersebut terjadi tiba-tiba, satu jam sebelum diberlakukan.
Advertisement
Ketua Himpunan Swasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY, Siswanto mengatakan, penundaan kebijakan kenaikan harga tersebut cukup membingungkan bagi operator atau pengelola stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di lapangan. Alasannya, informasi pembatalan baru didapatkannya sekitar pukul 22.30 WIB padahal para operator bersiap untuk mengganti skema harga di mesin pompa.
“Perubahannya sangat mendadak. Saya harus segera memberitahu teman-teman operator yang bersiap mengganti skema harga. Benar-benar membingungkan,” kata Siswanto saat dihubungi, Jumat (15/5/2015).
Untungnya, lanjut dia, tidak ada antrean masyarakat di SPBU seperti umumnya kenaikan harga BBM. Saat itu, Siswanto mengaku tidak mengetahui alasan penundaan kenaikan harga tersebut. Apakah permintaan pemerintah atau Pertamina.
"Yang jelas secara prinsip, kami dan semua operator siap melaksanakan kebijakan yang dilakukan. Kalaupun terdapat perubahan harga secara mendadak yang dikeluarkan Pertamina, kami siap," tukasnya.
Meski begitu, Siswanto berharap kebijakan penyesuaian harga BBM baik harga naik maupun turun, diperhitungkan secara cermat. Hal itu penting agar tidak membingungkan pengelola SPBU maupun masyarakat.
"Tentunya, pembuat kebijakan itu kan dari pusat dan selalu disertai perhitungan tertentu. Hendaknya itu diperhitungkan secara matang,” harapnya.
External Relation PT Pertamina Region Jawa Tengah-DIY, Robert MV Dumatubun mengatakan, penundaan rencana kenaikan harga bahan bakar khusus (BBK) tersebut dilakukan agar masyarakat tidak resah. Pasalnya, terjadi kesimpangsiuran informasi terkait harga solar yang mencapai kisaran Rp9000.
Menurut dia, harga yang dimaksud berlaku untuk solar keekonomian khusus (non subsidi). Sementara, solar yang tersedia di SPBU dan dikonsumsi kendaraan masyarakat umum merupakan jenis solar bersubsidi yang dibanderol harga Rp6.900.
“Untuk memberi kenyamanan dan informasi yang jelas, Pertamina mengambil langkah cepat untuk melakukan penundaan. Efek domino dari misinterpretasi yang bisa meresahkan masyarakat, diambil dan disolusikan Pertamina dengan menundanya," kata Robert.
Sebagaimana diketahui, Pertamina berencana menaikkan harga Pertamax cs pada Jumat (15/5) lalu. Tiba-tiba secara mengejutkan, dua jam s?ebelum diberlakukan, Pertamina menunda rencana kenaikan harga tersebut. Pertamina merilis pengumuman tidak ada kenaikan harga seluruh jenis BBM yang dipasarkan perusahaan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro dalam keterangannya menyebutkan bahwa hal itu sebagai klarifikasi perusahaan terkait dengan kesimpangsiuran yang beredar di masyarakat terkait dengan harga BBM.?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ada Pemeliharaan, Cek Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman Hari Ini (20/4/2024)
- Ketegangan di Timur Tengah Diperkirakan Berdampak pada Pasar Keuangan Global
- Pertamina Tegaskan Tak Ada Ketergantungan BBM Indonesia dari Timur Tengah
- Jadwal Bioskop XXI Hari Ini (20/4/2024): Banyak Film Keren Tayang di Weekend
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement