Advertisement
KONSUMSI BBM : Libur Lebaran, Konsumsi Pertamax DIY Naik 50%?
Advertisement
Konsumsi BBM di libur lebaran di DIY, Pertamax naik 50%
Harianjogja.com, JOGJA- Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) meningkat pesat selama libur lebaran tahun ini. Kenaikan konsumsi BBM paling signifikan justru dialami BBM jenis Pertamax. Meski begitu, pasokan BBM dinyatakan aman.
Advertisement
Marketing Branch Manager Pertamina DIY dan Surakarta, Freddy Anwar menjelaskan, peningkatan konsumsi BBM mulai terlihat sejak H-10 hingga H+3 Lebaran 2015. Lonjakan konsumsi terbesar dialami Pertamax sebesar 50%. Jika rata-rata konsumsi harian mencapai 200 KL, maka selama libur Lebaran tahun ini rata-rata konsumsi Pertamax mencapai 300 KL per hari.
"Konsumsi Pertamax memang paling tinggi lonjakanya dibandingkan Premium saat ini. Masyarakat tampaknya sudah mulai merasakan keunggulan menggunakan Pertamax dibandingkan Premium,?" kata Freddy, Rabu (22/7/2015).
Dibandingkan Pertamax, konsumsi ?Premium hanya naik 35% saja.? ?Jika pada hari normal rata-rata konsumsi harian Premium sebesar 1.350 KL maka selama libur lebaran ini naik menjadi 1.800 KL.
"Hanya meningkat 450 KL saja per hari. Konsumsi Premium di DIY saat ini memang lebih rendah. Tahun lalu, rata-rata konsumsinya mencapai 1.500 Kilo Liter (KL), namun saat ini antara 1.350 hingga 1.400 KL per hari," jelas Freddy.
Jika konsumsi Pertamax dan Premium meningkat, konsumsi ?Solar justru turun. Freddy menyebut konsumsi Solar turun hingga 10% dari hari normal. Jika konsumsi Solar harian di DIY mencapai 350 KL pada 2015, maka selama libur lebaran ini konsumsi hariannya hanya 300 KL per hari.
"Untuk Solar memang terjadi penurunan sejak 2014 lalu. Kalau tahun lalu rata-rata 400-500 KL perhari, tahun ini rata-rata 350 KL per hari. Selama libur lebaran turun 10 persen," tandasnya.
Pihaknya sejak awal sudah mengamankan pasokan BBM. Selain kesiapan stok BBM, Pertamina juga telah menyiagakan Satgas, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) siaga dan SPBU kantong di beberapa titik strategis utama di DIY untuk memenuhi kebutuhan konsumen selama berlibur Lebaran di DIY.?
"'Pasokan BBM baik itu Premium, Solar maupun Pertamax kami lepas sesuai dengan kondisi riil di masyarakat. Istilahnya tidak ada pembatasan, makanya tidak ada kasus SPBU tutup karena kekurangan BBM," ujarnya.
?Lebih lanjut disampaikan Freddy, ?masyarakat tidak perlu khawatir apabila realisasi konsumsi BBM melebihi prediksi. Sebab, Pertamina siap mengamankan stok BBM sesuai kebutuhan masyarakat.
"?Memang terjadi peningkatan konsumsi Pertamax selama Libur Lebaran ini. Jika sebelumnya kami hanya melayani sebesar 1.800 liter per hari, saat ini menjadi 3.100 liter per hari," ujar Purnomo salah seorang petuga di SPBU Sagan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Qatar Juara Grup A, Garuda Muda hanya Butuh Imbang untuk Lolos ke Fase Gugur
- Menang Setelah 43 Tahun, Ini Fakta Kemenangan Langka Indonesia atas Australia
- Timnas Indonesia Ukir Dua Memori Indah di Stadion Abdullah bin Khalifa Qatar
- Tampil Gemilang, Ernando Dianggap Kerasukan Kiper Real Madrid Andriy Lunin
Berita Pilihan
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Slot Perjalanan KA Yogyakarta-Gambir Ditambah, Ini Jadwalnya
- Transportasi Mudik 2024, Kereta Api Jadi Pilihan Utama
Advertisement
Syawalan ke Ponpes dan Panti Asuhan, Pj. Bupati Kulonprogo Salurkan Bantuan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Opsi Bank Indonesia untuk Antisipasi
- Aturan Barang Bawaan Melewati Bea Cukai Bakal Disusun Menteri Keuangan
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Malaysia Airlines Batalkan Penerbangan
- Masih Ada UKM di DIY yang Belum Bangkit Setelah Pandemi Usai
- Disnakertrans DIY: Kepatuhan Perusahaan Bayar THR Meningkat Tiga Tahun Terakhir
Advertisement
Advertisement