Advertisement
PERTUMBUHAN EKONOMI : Kenaikan Harga Wajar, Inflasi Terkerek Tipis
Advertisement
Pertumbuhan ekonomi, pada Juli ini diprediksi inflasi miliki perbedaan kecil dibanding bulan lalu.
Harianjogja.com, JOGJA- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY memprediksi inflasi pada Juli ini tidak jauh berbeda dengan inflasi pada Juni lalu. Meski muncul tekanan akibat kenaikan harga kebutuhan masyarakat selama Ramadan hingga libur lebaran, namun diyakini inflasi pada Juli masih dalam taraf wajar.
Advertisement
Ketua III TPID DIY Arief Budi Santoso menyampaikan, kenaikan harga kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan libur lebaran, sejalan dengan karakteristik yang selama ini terjadi. Terutama, untuk komoditas-komoditas tertentu. "Kenaikan harga pada H-2 ini terjadi pada komoditas cabai, daging sapi dan daging ayam. Sementara, untuk harga komoditas lainnya turun seperti bawang merah dan telur ayam broiler. Adapun komoditas lainnya cenderung stabil seperti beras, gula pasir dan minyak goreng," ujarnya akhir pekan lalu di Kepatihan Jogja.
??
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jogja itu menambahkan, sesuai kondisi dan hasil pantauan harga di DIY, tekanan inflasi pada Juli lebih banyak disebabkan oleh naiknya permintaan bahan-bahan kebutuhan masyarakat. Dia memprediksi inflasi pada Juli tersebut lebih tinggi sedikit dibandingkan Juni lalu sebesar 0,35%. "Perkiraan inflasi Juli 2015 adalah 0,4 hingga 0,48 persen. Kalau hasilnya demikian, maka kami masih menilai inflasinya tetap lebih rendah dari bulan-bulan pada tahun sebelumnya," paparnya.
Meski begitu, dia berharap inflasi yang terjadi masih dapat ditekan. Jika harga daging sapi dan ayam mengalami kenaikan yang tidak wajar akan digelar Operasi Pasar (OP) daging di tingkat nasional yang berpengaruh di tingkat lokal, termasuk DIY. "Selama Juli ini harga komoditas strategis masih terkendali pada H-2. Harga komoditas yang merangkak naik yaitu daging sapi, daging ayam, cabai yang naik karena meningkatknya permintaan," jelas Arief.
Menurut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) DIY, Didik Purwadi, perkembangan inflasi inti di DIY cenderung stabil seiring terjaganya ekspektasi masyarakat, ketersediaan stok dan kelancaran distribusi. Harga daging sapi, katanya memang terjadi kenaikan antara Rp5.000 hingga Rp10.000 per kilogram ?(Kg) atau berkisar antara Rp110.000 hingga Rp120.000 per kg.
"Kenaikan harga daging sapi ini memang ada kesepakatan dikalangan pedagang. Ini fakta mereka memiliki bergaining untuk menaikkan harga. Namun, kenaikan yang disepakati secara tidak tertulis itu masih dalam taraf yang wajar," ujar Didik di Gedhong Pracimosono Kepatihan.
Anggota TPID DIY ini menyampaikan karakteristik harga kebutuhan masyarakat sebelum puasa naik, puasa turun dan jelang Lebaran kembali naik, juga diakui menjadi temuan.TPID, sambungnya, sudah meninjau lima pasar induk di kabupaten/kota se-DIY, kenaikan terjadi pada daging sapi dan cabai. "Kenaikan komoditas cabai diakui oleh asosiasi pedagang karena ketergantungan dengan supir. Jika harga sudah tinggi dari pemasok mau tidak mau harga juga tinggi di tingkat pedagang," tandasnya.
Dijelaskan Didik, untuk dapat mengendalikan harga kebutuhan di pasar, maka kunci utama adalah mengendalikan harga ditingkat pemasok atau distributor. Harga cabai di Pasar, ujarnya, sangat bervariasi. Tetapi, permintaan dan ketersediaanya cukup stabil sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Selain kenaikan harga daging dan cabai, fenomena penurunan harga justru dialami komoditas bawang merah, minyak goreng, telur ayam broiler dan gula pasir.
"Pemerintah tidak bisa campur tangan terlalu dalam untuk mengendalikan harga. Sebab, terbentuknya harga itu karena ketersediaaan dan permintaan. Pemerintah hanya pertugas mengamankan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga bagi masyarakat. Kami juga harus melakukan pendidikan konsumen sehingga masyarakat tidak resah," ungkap Didik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Senin (7/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Deadline Tarif Trump, Begini Tanggapan Asmindo DIY
- Harga Pangan Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Cek Harga Emas Hari Ini, Antam, UBS dan Galeri24
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 6 Juni 2025: Cabai Rawit Merah Rp51 Ribu
- Produksi Kopi Indonesia Masuk Jajaran Lima Besar Dunia
- Insentfif Motor Listrik Banyak Ditunggu Konsumen
- QHOMEMART Launching Toko Material
Advertisement
Advertisement