Advertisement
PELUANG USAHA : Pasar Busana Pria Perlu Digarap Serius

Advertisement
Peluang usaha untuk fashion pria belum digarap serius
Harianjogja.com, JOGJA-Busana pria perlu mendapat perhatian serius oleh para desainer dan toko pakaian. Pasalnya selama ini, bisnis pakaian masih terkonsentrasi pada busana wanita.
Advertisement
Business Margaria Group yang menaungi Karita Muslim Square Arief Nur Wibawanto mengatakan, khusus untuk Lebaran, kebutuhan pria sama dengan wanita yakni sama-sama membutuhkan pakaian baru untuk Hari Raya. Namun, suplai untuk busana pria masih minim.
“Pasar busana pria lebih banyak demand [permintaan] dari pada supply [penawaran]. Mereka [pria] itu juga fashionable jadi ini sesuatu yang benar-benar kita garap,” kata Arief saat peluncuran produk DS For Men di Karita Muslim Square belum lama ini.
Ia mengakui jika model serta motif busana untuk kaum pria terbatas. Tidak seperti busana wanita yang banyak variannnya. Oleh karena itu dibutuhkan keahlian dari desainer untuk merancang busana pria yang dapat diterima di pasaran, seperti memilih warna dan motif yang condong ke arah maskulin.
Seperti yang dilakukan Karita Muslim Square, baju koko motif geometrikal ditampilkan untuk menjawab kebutuhan kaum pria. “Pria itu memang suah gampang. Kalau geometrikal, motif yang masuk karena kalau terlalu flamboyan juga belum tentu masuk,” jelas Arief.
Warna yang dipilih juga tidak terlalu mencolok. Mulai dari biru pastel, hijau tua, bahkan hingga merah jambu. Koleksi DS For Men ini hadir dalam model koko, clarung, dan surban.
Menurutnya, toko busana maupun desainer perlu mengambil peluang ini untuk meningkatkan omzet selama Ramadan. Ia mencontohkan di Karita Muslim Square sendiri, perjualan selama Ramadan menyumbang 20% penjualan selama setahun.
Sementara itu, desainer Lestari Yayi menuturkan bahwa busana pria cocok bagi desainer pemula yang sedang meretas karirnya. "Sebagai tahap awal, saya pilih merancang untuk cowok karena memang cuttingnya lebih simpel," kata desainer asal Bantul ini.
Desainer muda lainnya Mudrika mengatakan, permintaan di DIY untuk baju muslim pria cukup besar, apalagi di saat Ramadan-Lebaran karena mulai banyak yang menggunakan pakaian ini untuk kegiatan harian.
"Saya sendiri ikut berperan dalam mendesain baju pria. Hanya saja masih sebagai pelengkap karena keterbatasan SDM. Jadi sifatnya by order," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
Advertisement

Sekolah Rakyat Segera Dilaunching, di DIY Ada 13 Rombel dengan 275 Siswa
Advertisement

Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen Bagi Negara BRICS, Apindo DIY: Ekonomi Akan Melambat
- Rencana Pemkot Jogja Batasi Bus Masuk Malioboro, Begini Respons Pengelola Hotel
- Tingkatkan Kenyamanan dan Pengalaman Pelanggan Smartfren Luncurkan Sarah Asisten Virtual AI Siap Layani Pelanggan
- Warga Muslim Dunia Habiskan 2,43 Triliun Dolar AS untuk Belanja Produk Halal
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- PLN Untuk Rakyat, Wamen BUMN Apresiasi Keandalan Listrik dan Layanan SPKLU di Yogyakarta
Advertisement
Advertisement