Advertisement
Majalah Jlajah Soelam Diluncurkan, Wadah Informasi Wisata Surabaya-Malang

Advertisement
Majalah Jlajah Soelam diluncurkan oleh PT Aksara Grafika Surabaya (AGS)
Harianjogja.com, MALANG - Perusahaan percetakan PT Aksara Grafika Surabaya (AGS) yang merupakan bagian dari grup Harian Bisnis Indonesia meluncurkan Tabloid Jlajah Soelam (Soerabaya- Ngalam) edisi perdana pada 21 Desember 2016.
Advertisement
Direktur Pemasaran dan Produksi AGS, Bayu Y. Widagdo mengatakan Kota Surabaya dan Malang dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik dari segi perekonomiannya maupun bisnis pariwisatanya.
Berkembangnya pariwisata memerlukan wadah informasi yang tepat bagi seluruh penikmat wisata sehingga Tabloid Jlajah Soelam lahir untuk memenuhinya.
"Bahkan populasi hotel di Jawa Timur itu 3 besarnya ada di Malang, Batu dan Pasuruan. Artinya memang banyak hal yang harus dijelajahi atau dieksplor. Itulah kenapa muncul kata Jlajah," ujarnya dalam sambutan Peluncuran Edisi Perdana Tabloid Jlajah Soelam di Hotel Tugu Malang, Rabu (21/12/2016).
Menurut Bayu, jika banyak orang menganggap saat ini adalah era digital, tidak serta merta media cetak ditinggalkan karena masih banyak pembaca yang menyukai media cetak.
Presiden Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika (Bisnis Indonesia), Lulu Terianto menambahkan Bisnis Indonesia Group meyakini Jawa Timur, khususnya Surabaya dan Malang akan terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif.
"Terlebih walaupun Malang ini kotanya kecil, pemain investasi dan resakdananya banyak, perputaran uangnya besar, jadi sangat tepat untuk bekerja sama dengan Bisnis Indonesia dan Jlajah dalam mempromosikan kotanya," ujar Lulu.
Wakil Ketua Dewan Pers sekaligus Ketua Harian Serikat Perusahaan Pers (SPS), Ahmad Djauhar menambahkan di era tourism ini sangat penting bagi media untuk ikut mengembangkan informasi seputar pariwisata. Kemunculan Tabloid Jlajah Soelam menjadi sesuatu yang menakjubkan karena di tengah redupnya industri percetakan Tabloid Jlajah telah hadir.
"Ini zaman tourism, alangkah ruginya kalau kita tidak terlibat di situ karena melalui media, tingkat keterserapan informasi wisata kepada masyarakat akan berdampak pada bisnis pariwisata itu sendiri," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Uji Coba Lantip di Jogja, Roda Empat Paling Sering Langgar Batas Kecepatan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement