Advertisement
Perbankan DIY Kejar Target Turunkan Rasio Kredit Bermasalah

Advertisement
Jelang akhir tahun perbankan DIY targetkan NPL turun
Harianjogja.com, JOGJA-Tahun 2017 tinggal dua bulan lagi. Kalangan perbankan berupaya mengejar target agar angka kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) tidak tinggi.
Advertisement
Direktur Utama BPR Ukabima Nindya Raharja Gunungkidul Sudjut Budi Utomo menyampaikan, perbankan khususnya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) selalu berupaya agar NPL tetap di bawah 5%. “Saat ini NPL kita masih di sekitar tiga persen,” kata dia pada Harian Jogja, Minggu (5/11/2017).
Upaya untuk menekan laju NPL yakni dengan melakukan penagihan secara intensif dan juga upaya akhir pelelangan. Ia mengakui, pada satu sisi kondisi ekonomi sangat berpengaruh pada NPL tetapi sisi lain yang menurutnya sangat berpengaruh adalah karakter debitur.
Ia mengakui, ada debitur nakal yang enggan menyelesaikan kreditnya. Mereka termasuk nasabah yang memiliki kemampuan, tapi tidak memiliki kemauan untuk mengangsur. “Debitur yang [mampu tetapi tidak mau membayar kredit] seperti ini yang mungkin menjadi objek dari rencana pengambilalihan jaminan atau proses lelang,” kata Sudjut.
Perlakuan berbeda akan diberikan pada nasabah yang kemampuannya menurun, tetapi masih memiliki kemauan membayar. Mereka akan diupayakan untuk dilakukan penyelamatan atau restrukturisasi, rescheduling, dan reconditioning.
Sementara itu, Corna Irawan Tri Atmanto selaku Direktur PT BPR Mlati Pundi Artha juga mengatakan, untuk menjaga agar NPL tidak melebihi 5% sampai akhir tahun, pihak bank selalu berhati-hati dalam menyalurkan kredit. “Kami selalu menjaga setiap pemberian dengan prinsip kehati-hatian dengan mengedepankan early warning system. Prinsip tersebut diupayakan selalu dipegang oleh setiap petugas kredit sebelum maupun sesudah kredit disalurkan,” ujar dia.
Bank umum juga menargetkan angka kredit macet pada tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. CEO BNI Kantor Wilayah Jogja Arif Suwasono mengatakan, sampai semester I 2017 ini, angka NPL di BNI masih sekitar 2,9%. “Tahun ini kita targetkan jadi 2,7 persen,” katanya.
Ia menjelaskan, kredit bermasalah memang masih menjadi masalah besar perbankan. Namun, ia melihat kondisi ekonomi yang baik di wilayah Jogja membuatnya optimistis untuk mencapai angka NPL 2,7% tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Presiden Prabowo Subianto Dijadwalkan Bertemu Donald Trump untuk Negosiasi Tarif Impor
- Ini Profil Riza Chalid Saudagar Minyak yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Pertamina
- Aturan Rumah Bersubsidi Ukuran Mini Batal Direalisasikan, Ini Daftar dan Ukuran yang Berlaku
Advertisement

Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kementerian PKP Tegaskan Regulasi Rumah Bersubsidi Kembali ke Versi 2023
- Cari Smart TV untuk Streaming Netflix dan YouTube? Intip Rekomendasinya dari Polytron!
- Begini Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2025 Menurut Apindo DIY
- Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi Tinjau Kantah Virtual Kota Tangerang: Benar-benar Digital Twin
- Rute Penerbangan Yogyakarta-Karimunjawa Dibuka, GIPI Dorong Pemda DIY Ciptakan Pasar
- Hingga Juli 2025 Sebanyak 2.495 Pekerja di DIY Terkena PHK
- Pesan Menteri Nusron dalam Forum Pembangunan Wilayah di Sulteng: Tata Ruang Harus Ketat demi Jaga Ketahanan Pangan
Advertisement
Advertisement