Advertisement
Gula RI Termahal di Dunia, Berikut Penjelasannya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Berdasarkan indikator harga gula putih di bursa berjangka LIFFE London dan indikator harga gula mentah di bursa berjangka New York ICE US, harga gula untuk kebutuhan industri dan konsumsi di Indonesia dinilai termahal di dunia.
Ketua Forum Lintas Asosiasi Industri Pengguna Gula Rafinasi (FLAIPGR) Dwiatmoko Setiono menilai seharusnya harga gula untuk kebutuhan industri hanya sekitar Rp6.500 per kilogram (kg) atau Rp8.000 per kg.
Harga ini cukup jauh berbeda dengan yang terjadi di Indonesia sekarang. Jika berpatokan pada harga di pasar lelang komoditas, untuk gula industri sekitar Rp8.700 per kg atau untuk kebutuhan konsumsi berdasarkan data Pusat informasi Harga Pangan Strategis Nasional yakni di angka Rp14.000 per kg.
Dia menjelaskan sejumlah faktor yang mengakibatkan harga gula demikian tinggi terutama akibat produktivitas per hektare lahan dan rendemen hanya sekitar 7 ton tebu. Sementara itu, di luar negeri dapat mencapai 12-14 ton per hektare.
Belum lagi Indonesia butuh waktu 10 bulan untuk panen tebu, sedangkan di luar negeri mampu mencapai 2 kali dalam 1 tahun.
“Teknologi pertanian mandek di Indonesia. Di luar negeri berkembang terus padahal tebu bagus tumbuh di seluruh tanah Indonesia karena tropis,” kata Dwiatmoko kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Jakarta, Senin (2/4/2018).
Faktor lainnya adalah 66 pabrik gula kristal putih di Indonesia kebanyakan tersebar di Pulau Jawa. Belum lagi pabrik yang ada berusia cukup tua. Padahal, kata dia, sejak zaman kolonial sekitar era 1930, Indonesia pernah menjadi eksportir nomor 2 di dunia setelah Kuba dengan produksi 2,5 juta ton per tahun.
Namun, Dwiatmoko menyayangkan produktivitas produksi tebu hingga kini masih sama yakni 2,5 juta ton.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
SNTT 2025 Jadi Ruang Kolaborasi Riset Terapan Berdampak Nyata
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Petani Seret Modal Produksi Anjlok, 9 Industri Kakao Nasional Tutup
- Ekonom Wanti-wanti Risiko Gagal Bayar Kopdes
- Hadir di Forum Tekstil Global, Menperin Harap Indonesia Diuntungkan
- Penyaluran Beras SPHP di DIY Mencapai 32,86 Persen per September
- Evaluasi Setahun Pemerintahan Prabowo di Bidang Ekonomi Menurut Indef
- Konstruksi Diprediksi Masih Jadi Penopang Ekonomi DIY Triwulan III
- Ekspor Sektor Ekonomi kreatif Capai Rp215 Triliun di Pertengahan 2025
Advertisement
Advertisement



