Advertisement
Rakyat Jadi Basis, APBN untuk Pendidikan Ditingkatkan

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Tahun depan pengelolaan APBN fokus untuk kepentingan rakyat. Program yang berkaitan dengan sumber daya manusia Indonesia utamanya dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan dan pengaman sosial menjadi perhatian penuh.
"Presiden bilang fokus kita pada SDM yang paling penting. Rakyat kita paling penting. Mereka membutuhkan pendidikan, jumlah anggaran akan naik, maka jumlah biaya pendidikan akan mencapai dari Rp460 triliun atau Rp470 triliun bahkan, angka ini sudah mendekati Rp500 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani , Rabu (11/4/2018) malam.
Advertisement
Sri Mulyani mengemukakan anggaran itu diharapkan betul-betul membuat rakyat meningkatkan kapasitas pendidikannya, skill, vokasi, di dalam antisipasi terjadinya perubahan teknologi dan persaingan yang makin ketat.
Tak hanya itu, dari aspek kesehatan. Kemenkeu akan melihat dari sisi anggaran Kemenkes dan kebutuhan BPJS Kesehatan. Pemerintah akan melihat sejauh mana kemampuan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah.
Menurutnya, sebagian dari dua isu di atas adalah ada di daerah. Sebab, pendidikan dan kesehatan sudah didelegasikan ke daerah sehingga Pemerintah Pusat harus bekerja sama dengan erat dengan pemda.
Terakhir, lanjut Sri Mulyani, yakni jaring pengaman sosial. Menurutnya, setiap ada goncangan masyarakat tidak boleh merasakan dampak langsung dalam konsumsinya. Untuk itu, pemerintah tahun ini menaikkan 10 juta Program Keluarga Harapan atau PKH.
"Jadi rakyat, dalam hal ini akan menjadi fokus utama pada APBN 2019. Kalo dari komposisi belanja ini sdh kita tetapkan prioritas, prioritas kedua yang infrastruktur itu agar selesai dengan berbagai skema yang tidak melulu 100 persen APBN," ujar Mantan Direktur Bank Dunia.
Sri Mulyani memastikan dari sisi penerimaan akan tetap membuat forcas atau proyeksi yang kredibel. Belanja pemerintah akan disisir secara lebih prioritas dengan fokus adalah manusianya sehingga nanti pembiayaan defisit bisa ditekan.
Hal itu sesuai dengan aspirasi masyarakat, supaya Indonesia makin menurunkan keseimbangan primer supaya sehingga mendekati nol dan bisa segera mencapai surplus. Tahun depan, menurut Sri Mulyani tugas pemerintah tetap menjaga momentum agar semakin kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Pangan Hari Ini, Rabu 9 Juli 2025, Beras, Cabai, Minyak, hingga Bawang Turun
- Bagaimana Tugas Kementerian BUMN Setelah Danantara Beroperasi, Begini Penjelasan Erick Thohir
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
- Paruh Pertama 2025 Jumlah Penumpang Kereta Api Mencapai 240,9 Juta
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
Advertisement

Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Disertai Ledakan SPBU Gedongtengen Jogja, Ada Alat Tak Berfungsi
Advertisement

Nikmati Kuliner Kaki Lima, Wapres Gibran Borong Seratus Porsi Wedang Ronde dan Bakso di Alun-alun Selatan Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pakar UGM: Wacana Rumah Subsidi 18 Meter Bisa Menimbulkan Kemiskinan Baru
- Gelar HMC 2025, AHM Gali Bakat Ribuan Modifikator Tanah Air
- Trump Ancam Tarif Tambahan 10 Persen Bagi Negara BRICS, Apindo DIY: Ekonomi Akan Melambat
- Rencana Pemkot Jogja Batasi Bus Masuk Malioboro, Begini Respons Pengelola Hotel
- Tingkatkan Kenyamanan dan Pengalaman Pelanggan Smartfren Luncurkan Sarah Asisten Virtual AI Siap Layani Pelanggan
- Warga Muslim Dunia Habiskan 2,43 Triliun Dolar AS untuk Belanja Produk Halal
- OJK: Investasi Dana Pensiaun Sukarela Capai Rp378,67 Triliun hingga Akhir Mei 2025, Tumbuh 5,36 Persen
Advertisement
Advertisement