Advertisement
Paling Besar dan Kompleks, Rantai Pasokan China Dipuji sebagai Keajaiban
 Foto ilustrasi rantai pasok / Freepik
                Foto ilustrasi rantai pasok / Freepik
            Advertisement
Harianjogja.com, BEIJING—Rantai pasokan China dipuji sebagai keajaiban. Hal ini terkait dengan kemampuan mendalam China di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan ilmu komputer.
"Rantai pasokan China adalah sebuah keajaiban. Rantai pasokan ini merupakan yang paling besar dan paling kompleks di dunia, bukan hanya terkait tenaga kerja, melainkan juga dibangun di atas teknologi, AI, dan perangkat lunak (software) canggih," ujar CEO Nvidia Jensen Huang dalam Pameran Rantai Pasokan Internasional China (China International Supply Chain Expo/CISCE) yang sedang berlangsung di Beijing, Kamis (17/7/2025).
Advertisement
Huang melontarkan pernyataan tersebut di tengah meningkatnya ketegangan teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China. Terlepas dari tekanan regulasi dan ketegangan geopolitik, Huang menekankan pentingnya kolaborasi dan koneksi yang berkelanjutan.
"Kami bergantung pada rantai pasokan global untuk membangun produk yang sangat rumit," ujar Huang, seraya mengatakan bahwa Nvidia menyumbangkan perangkat lunak dan perangkat keras (hardware) yang mendukung sistem-sistem di seluruh dunia.
Dalam wawancara tersebut, Huang tetap fokus pada pesan bahwa "rantai pasokan adalah koneksi. Dibutuhkan banyak pemasok dan penyedia di seluruh dunia yang terhubung dalam sebuah rantai pasokan."
BACA JUGA:Â Penyelesaian Pembangunan Kelok 23 Mundur karena Medan yang Berat
Pekan lalu, produsen cip tersebut menjadi perusahaan pertama yang menyentuh nilai pasar 4 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp16.288).
Ketika ditanya tentang masa depan AI, Huang memandangnya sebagai revolusi teknologi besar berikutnya, meskipun masih dalam tahap awal.
"Sepuluh hingga 12 tahun terakhir adalah tentang persiapan untuk masa kini. Sekarang, AI bisa bernalar, berpikir, dan memahami informasi. Sungguh luar biasa," ujarnya.
Huang juga menanggapi kekhawatiran yang semakin meningkat seputar keamanan AI. "Kami harus terus mengembangkan teknologi dengan aman," kata Huang, seraya menyebut keamanan siber dan pemantauan lingkungan sebagai area utama untuk memastikan pengembangan yang bertanggung jawab.
Menanggapi pertanyaan tentang peran China dalam pengembangan AI, Huang menyoroti banyaknya peneliti di negara itu dan minat yang tinggi terhadap sains dan matematika. "China memiliki peneliti-peneliti hebat yang sangat siap menghadapi momen ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
- Regulasi UMP 2026 Masih Disusun, Menaker Pastikan Libatkan Buruh
Advertisement
Advertisement
 
    
        Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungan Wisatawan Eropa ke DIY Masih Stabil Hingga September 2025
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, Masih Turun
- Ini Langkah Agar Tren Kunjungan Wisatawan Eropa ke DIY Positif
- Korupsi Impor Gula, 5 Petinggi Perusahaan Swasta Dihukum Bayar Rp337 M
- Prabowo Tunjuk 16 Nama Calon Dewan Energi Nasional, Diserahkan ke DPR
- QRIS Jadi Penyelamat Ekonomi Digital Indonesia di Masa Covid-19
- Indef Ungkap Mafia Lintas Negara di Impor Baju Bekas
Advertisement
Advertisement



















 
            
