Advertisement
Permintaan Ayam Diprediksi Naik 10 Persen Saat Natal dan Tahun Baru
Peternakan ayam broiler. - Ilustrasi - Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Peternak ayam nasional memproyeksikan permintaan ayam meningkat hingga 10% selama Natal dan Tahun Baru 2025, namun pasokan tetap aman berkat stok surplus di atas kebutuhan.
Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengatakan terdapat stok lebih dari 12% di atas kebutuhan, sehingga sangat kecil kemungkinan terjadi kekurangan pasokan.
Advertisement
“Di saat Nataru misal ada kenaikan 10% permintaan, supply-nya juga cukup karena stok yang tercatat lebih dari 12%. Artinya, tidak akan terjadi kekurangan, ada kelebihan 400.000 ton dari demand sampai dengan akhir tahun,” kata Sugeng kepada Bisnis.com jaringan Harianjogja.com, Selasa (9/12/2025).
Sugeng menuturkan harga ayam hidup di kandang saat ini telah sesuai dengan Peraturan Badan Pangan (Perbadanan), yakni di kisaran Rp23.000–Rp25.000 per kilogram. Harga tersebut setara dengan kisaran harga karkas atau daging ayam di tingkat konsumen sekitar Rp38.000 per kilogram.
BACA JUGA
Sejalan dengan lonjakan permintaan, Gopan memperkirakan kenaikan harga pada momen Nataru masih moderat, yaitu di kisaran 10% untuk harga daging atau karkas di pasar.
“Perkiraan saya harga akan tetap seperti hari ini. Kalaupun naik, hanya sesaat karena momentum Nataru ini,” ujarnya.
Di sisi lain, peternak ayam juga masih menunggu langkah pemerintah yang berencana mendorong pemenuhan kekurangan produksi untuk kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diperkirakan mencapai 1,1 juta ton.
“Walaupun menurut hemat kami besaran tersebut relatif masih terlalu tinggi karena kami khawatir efek dari kelebihan pasok daging ayam menyebabkan harga ayam turun seperti tiga tahun terakhir,” terangnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyatakan pasokan dan produksi mencukupi menjelang Nataru, termasuk untuk komoditas strategis seperti telur dan daging ayam yang dilaporkan berada dalam kondisi surplus.
Meski begitu, Budi menyebut perlu langkah antisipasi terutama terkait potensi gangguan akibat faktor cuaca seperti curah hujan yang dapat memengaruhi proses panen dan kualitas kesehatan produk, serta kebutuhan produk multikultural menjelang perayaan Natal.
“Pada prinsipnya kami mengarahkan pemerintah daerah apabila terjadi peningkatan harga atau kekurangan pasokan untuk langsung berkoordinasi Satuan Tugas Pangan dan Kemendag. Namun, sampai sekarang kondisi bapok cukup terkendali dengan baik,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (9/12/2025).
Proyeksi kenaikan permintaan ayam saat Nataru 2025 dipastikan aman, berkat stok surplus dan koordinasi pemerintah dengan peternak nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Simulasi Tanggap Darurat Bencana Perkuat Kesiapsiagaan DIY
Advertisement
Wisata Bali Utara, Gerbang Handara Semakin Diminati Turis Mancanegara
Advertisement
Berita Populer
- Industri Buzzer Terorganisir Dinilai Ancam Etika Ruang Digital
- Ekspor Kemiri Indonesia Melonjak Drastis
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam Turun, UBS-Galeri24 Naik
- Frekuensi KA Naik di Nataru, Daop 6 Jogja Ingatkan Sanksi Perlintasan
- BPK Temukan Potensi Kebocoran Impor Besi-Baja Rp894 Miliar
- Permintaan Ayam Diprediksi Naik 10 Persen Saat Natal dan Tahun Baru
- Ekspor DIY Januari-Oktober 2025 Tembus 460 Juta Dolar AS
Advertisement
Advertisement



