Advertisement

Mari Perbaiki Neraca Perdagangan dengan Dongkrak Industri Pariwisata

Rinaldi Mohammad Azka
Selasa, 12 Juni 2018 - 20:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Mari Perbaiki Neraca Perdagangan dengan Dongkrak Industri Pariwisata Ilustrasi Candi Borobudur. - Ist/Borobudur Park

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Sektor pariwisata diharapkan dapat menjadi pendongkrak ekspor Indonesia sehingga dapat membantu memperbaiki neraca perdagangan. Industri dinilai berdampak multiplier effect, sehingga prospek bisa lebih luas. 

Ekonom Center for Strategic and International Studies (CSIS) Mari Elka Pangestu mengungkapkan sektor pariwisata merupakan ekspor jasa terdepan yang dapat mendongkrak neraca perdagangan. "Kalau kita perhatikan dalam neraca perdagangan jasa kita, satu-satunya yang positif itu sektor pariwisata," ujarnya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) belum lama ini. 

Advertisement

Pada triwulan I/2018 surplus neraca perjalanan tercatat sebesar US$1,7 miliar [Rp23,6 triliun] meningkat tajam dari triwulan sebelumnya yang hanya US$1 miliar [Rp13,9 triliun]. Kenaikan surplus ini dipengaruhi penerimaan jasa perjalanan yang naik 13,4% quarter to quarter (qtq) dan penurunan pembayaran jasa perjalanan sebesar 11,6% qtq. 

Penerimaan jasa perjalanan dari wisatawan mancanegara (wisman) pada triwulan I/2018 meningkat 12,9% dari sebelumnya US$3,1 miliar [Rp43,2 triliun] menjadi US$3,5 miliar [Rp48,7 triliun]. Meningkatnya kunjungan wisman ini disertai peningkatan pengeluaran wisman. 

Jumlah pengunjung wisatawan mancanegara juga meningkat 2,4% qtq menjadi 2,95 juta kunjungan setelah periode sebelumnya di angka 2,88 juta kunjungan. Wisatawan terbanyak berasal dari negara Tiongkok, Singapura, dan Malaysia. Sedangkan tujuan terbesarnya menuju Bali, Jakarta, dan Batam. 

Surplus ini berbanding terbalik dengan neraca perdagangan jasa yang secara umum mengalami defisit sebesar US$1,4 miliar [Rp19,5 triliun] lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang mencapai US$2,4 miliar [Rp33,4 triliun]. 

Dia menilai kondisi surplus menunjukkan sektor jasa pariwisata Indonesia itu kompetitif, sehingga sektor tersebut dapat menjadi pendongkrak neraca perdagangan. "Ekspor jasa pariwisata sangat bisa membantu Indonesia dalam arti daya saing, menyumbang ke devisa, plus pariwisata itu dampaknya multiplier effect, sehingga prospeknya bisa lebih luas," jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cara Membeli Tiket KA Bandara Jogja via Online

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement