Advertisement
Tenang .. Stok Beras Melimpah hingga Akhir Tahun
Beras Sleman dipasarkan di Gelar Potensi Pertanian yang diadakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Penyuluh Pertanian Pangan dan Perikanan (BP4) Godean, Selasa (7/8 - 2018).Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ketersediaan beras melimpah di DIY, sehingga baik konsumsi untuk rumah tangga maupun nonrumah tangga diprediksi akan surplus hingga akhir tahun. Kendati mengalami surplus, kebutuhan dan penyerapan beras di DIY masih relatif rendah.
Kepala Bulog Divre DIY Akhmad Kholisun mengungkapkan sejak 1 April 2018, penyaluran beras untuk program rastra sudah tidak lagi dilakukan. Sedangkan untuk saat ini penyaluran hanya untuk operasi pasar. "Sementara itu, saat ini harga beras di pasaran cenderung stabil tinggi, jadi serapan beras untuk pasar dari OP [operasi pasar] saja masih relatif kecil," ujar Kholisun kepada Harian Jogja, Kamis (27/9).
Advertisement
Kholisun memaparkan ketersediaan beras yang ada di gudang Bulog untuk wilayah DIY saja sekitar 14.300 ton. Ketersediaan tersebut nantinya masih akan terus bertambah, sejalan dengan penyerapan Bulog terhadap beras petani.
Jika biasanya penyerapan beras dari Bulog untuk rastra dan bencana alam, pada kondisi saat ini penyerapan pasar hanya bergantung pada operasi pasar. Ketersediaan yang melimpah ini diprediksi sangat cukup hingga setahun. "Ketersediaan beras yang ada di Bulog saat ini sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan," imbuh Kholisun.
BACA JUGA
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) DIY Arofa Noor Indriani ditemui beberapa waktu lalu di Hotel Inna Malioboro mengungkapkan ketersediaan beras masih akan surplus hingga Desember 2018. Apabila dihitung ketersediaan beras yakni yang sudah dikonversi dari gabah kering panen, kebutuhan pakan ternak dan lain-lain, jumlahnya sekitar 500.000-600.000 ton.
Sedangkan kebutuhan konsumsi beras selama setahun mencapai kurang lebih 420.000 ton. Arofa menjelaskan ada surplus sebanyak 80.000-150.000 ton. Jika hanya dihitung untuk konsumsi rumah tangga penduduk DIY, surplus tersebut diproyeksi bisa sampai 10 bulan.
"Namun, jika dihitung dengan nonrumah tangga, misalnya untuk konsumsi hotel, kuliner, rumah sakit atau konsumsi anak kos, surplus tersebut cukup sampai tiga bulan. Proyeksi kami demikian, sebentar lagi juga sudah mau musim panen lagi, jadi beras DIY statusnya [stok] aman," jelas Arofa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pertamina Pastikan Pertalite di Jawa Timur Bebas Air dan Etanol
- Harga Pangan Hari Ini, Cabai Rp 40 Ribu, Bawang Merah Rp41 Ribu per Kg
- PLN UP3 Yogyakarta Siagakan Lebih dari 500 Petugas Hadapi Musim Hujan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Kendalikan Harga dan Inflasi, Bulog DIY Salurkan Bantuan Pangan
- Harga Emas Batangan Hari Ini Senin 3 November 2025
- Harga BBM: Bensin Turun dan Solar Naik
- DIY Inflasi 0,42 Persen, Didorong Emas dan Biaya Kuliah
- Penumpang KA Jarak Jauh Daop 6 Naik 4,01 Persen pada Oktober 2025
- Emas, Cabai, dan Beras Jadi Pendorong Utama Inflasi Oktober 2025
- Pemda Diminta Percepat Pendataan Lahan Koperasi Merah Putih
Advertisement
Advertisement




