Advertisement
Pasar Keuangan Syariah di DIY Masih Besar

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Prospek keuangan syariah di DIY masih tinggi. Hingga kini tercatat 59 unit usaha syariah yang beroperasi di wilayah DIY.
Kepala Bagian Pengawasa Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jogja Fikri Ausyah mengatakan OJK mencatat jumlah unit usaha syariah di DIY sebanyak 59 unit. Unit usaha yang baru beroperasi Maybank Syariah Indonesia. "Sampai saat ini ada 59 UUS di Jogja dengan total aset mencapai Rp6,3 triliun sehingga ruang gerak perbankan syariah, terutama pembiayaan masih terbuka lebar," katanya kepada wartawan, akhir pekan lalu.
Advertisement
Menurutnya, masyarakat Jogja terkenal sebagai masyarakat penabung dimana rasio pembiayaan dibandingkan simpanan (Financing Deposit Ratio/FDR) mencapai 72,3% atau naik tipis dibandingkan tahun 2017 sebesar 67%. "Adapun pembiayaan mencapai Rp5,3 triliun. Masih ada ruang gerak ekspansi bagi unit usaha syariah," katanya.
Hanya saja, bank harus berhati-hati karena NPF/NPL di DIY hampir menyentuh 2%, konkretnya masih 1,9%. Lebih bagus tahun lalu hanya 0,7%. Perbankan harus sedikit berhati hati menyalurkan dananya. "Kehadiran unit perbankan Syariah yang baru harus dinilai sebagai mitra, untuk membawa kemaslahatan bagi ummat," katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jogja Budi Hanoto mengakui jika prospek ekonomi di DIY berjalan baik. Pertumbuhan ekonominya tumbuh 5,9% atau di atas nasional. Bagusnya pertumbuhan ekonomi di DIY, menurut Budi salah satunya ditopang oleh pelaku umkm yang jumlahnya hampir mencapai 98,4%.
"Saat ini tantangan besar ekonomi terjadi terutama di pasar global. Ini akibat adanya ketidakpastian. Perekonomian secara global tumbuh tapi tidak merata. Belum lagi adanya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China," katanya.
Presiden Direktur PT Maybank Indonesia Tbk Taswin Zakaria melalui rilisnya mengatakan ekspansi perbankan syariah baik di Jogja, Cirebon dan Balikpapan sebagai bentuk komitmen perseroan guna mendorong pertumbuhan industri syariah nasional. "Kami akan memperluas jangkauan layanan perbankan syariah kepada masyarakat,” kata Taswin.
Dia menilai Jogja memiliki pertumbuhan dana pihak ketiga berbasis Syariah yang terus meningkat. Hal itu diyakini akan mampu meningkatkan penetrasi dan customer base perbankan Syariah termasuk Maybank. "Kami melihat Jogja memiliki potensi ekonomi yang besar terutama untuk mendukung sektor industri perdagangan, pengolahan dan penyediaan akomodasi," ungkap Tazwin.
Salah satunya, menyediakan produk simpanan Syariah unggulan termasuk Tabungan 'MyArafah' yaitu tabungan dengan akad Mudharabah Mutlaqah untuk merencanakan ibadah Haji Reguler atau Umrah sesuai keinginan nasabah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ini Upaya OJK DIY Tekan Gap Literasi dan Inklusi Keuangan yang Masih Lebar
- Setoran Dividen BUMN untuk APBN Dialihkan ke Danantara, Kementerian Keuangan Putar Otak
- Nilai Investasi Pabrik Kendaraan Listrik di Indonesia Tembus Rp15,1 Triliun
- Asosiasi E-Commerce Diajak untuk Mencegah Perdagangan Ilegal Satwa Liar
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Harga Bahan Pangan Hari Ini Minggu 11 Mei 2025, Bawang Merah Rp39 Ribu hingga Cabai Rpp51 Ribu
- Libur Waisak 2025, KAI Commuter tambah 4 Perjalanan KRL Jogja Solo
- Libur Panjang Waisak, Asita DIY Sebut DIY dan Jawa Tengah Masih Jadi Favorit Wisatawan
- Ada Diskon Tambah Daya 50 Persen dari PLN, Cek Syaratnya
Advertisement