Advertisement
Pengangguran Naik, Partisipasi Angkatan Kerja Juga Ikutan Naik, Ini Penjelasannya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tingkat pengangguran terbuka (TPT) DIY yang dicatatkan Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2018 mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya dari 3,02% pada Agustus 2017 menjadi 3,35%. Kendati demikian, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami peningkatan, sehingga potensi menggeliatkan ekonomi DIY masih memiliki potensi untuk ditingkatkan.
Kepala BPS DIY JB Priyono mengungkapkan TPT merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. "Ternyata berbagai kebijakan pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja tampaknya masih cukup berat untuk menekan tingkat laju pengangguran," ujar Priyono, Senin (5/11).
Advertisement
Hal itu ditunjukkan dari pergerakan TPT yang cenderung naik dari 3,02 pada Agustus 2017 menjadi 3,35% pada Agustus 2018. Priyono menuturkan tingkat pengangguran terbuka DIY berada di posisi ke enam.
"Namun, melihat data pertumbuhan TPT, tingkat pengangguran di DIY selalu tidak pernah di atas nasional. Sedangkan TPT nasional cenderung mengalami penurunan dari 5,50 persen menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018," papar Priyono.
Tingkat pengangguran di perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan di perdesaan. Pada Agustus 2018, tingkat pengangguran terbuka perkotaan mencapai 4,07% dan di perdesaan hanya 1,60%. Dibandingkan Agustus 2017, TPT perkotaan meningkat 0,46% dan TPT perdesaan turun 0,06%.
"Salah satu penyebab peningkatan pengangguran ini, penduduk yang telah menyelesaikan pendidikannya selama setahun terakhir masih banyak yang belum terserap pasar kerja. Bahkan sebesar 29,96 persen dari pengangguran adalah lulusan D4 atau S1," jelas Priyono.
Kendati demikian, peluang untuk menggeliatkan ekonomi DIY masih terbuka dari peningkatan partisipasi angkatan kerja. Selama setahun, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) DIY mengalami kenaikan dari 71,52% menjadi 73,37%.
Priyono menjelaskan penduduk usia kerja pada Agustus 2018 mencapai 2,98 juta orang. Sedangkan jumlah angkatan kerja yang tercatat pada periode tersebut mencapai 2,19 juta orang dan yang bukan angkatan kerja ada kurang lebih 795.000 orang.
"Potensi orang yang bisa menggeliatkan ekonominya Jogja yakni sebesar 73,37 persen. Sektor-sektor pekerjaan yang cukup banyak menyerap tenaga kerja antara lain perdagangan, perhotelan dan restoran dengan pangsa 27,82 persen, sedangkan sektor kedua adalah pertanian dengan pangsa 22,24 persen," papar Priyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement