Advertisement
Investasi di Sektor Alat Musik Bakal Naik 15%

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian memperkirakan investasi di bidang manufaktur alat musik dapat tumbuh 15% pada tahun depan seiring dengan peningkatan permintaan terhadap produk-produk buatan dalam negeri.
Muhdori, Direktur Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki, dan Aneka Kementerian Perindustrian, menjelaskan bahwa kekayaan budaya Indonesia sangat potensial untuk ditampilkan dalam berbagai elemen alat musik.
Advertisement
Pemerintah gencar melakukan promosi alat musik produksi Indonesia, salah satunya adalah dengan membawa produk alat musik Indonesia ke pameran NAMM Show, pameran alat musik terbesar di dunia.
“Indonesia sebagai negara asal alat musik telah dikenal reputasinya dalam memproduksi alat musik merek dunia dengan skema original equipment manufacturer [OEM],” ujar Muhdori kepada Bisnis, Minggu (25/11).
Kemenperin pun mendukung pertumbuhan industri alat musik dengan terus menarik investor untuk menanamnkan modal di sektor tersebut. Dia optimistis investasi di sektor alat musik akan tumbuh 15% pada tahun depan.
Pada 2017 nilai investasi sektor tersebut mencapai US$31,3 juta, meningkat pesat dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai US$1,31 juta. Capaian pada 2017 merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Pada 2014 nilai investasi di sektor industri alat musik mencapai US$12,4 juta dan terus meningkat pada 2015 menjadi US$17,5 juta, walaupun sempat terperosok tahun berikutnya.
Adapun, Kemenperin memasang target pertumbuhan industri alat musik pada tahun depan sebesar 6%-6,5% dan ekspor ditargetkan meningkat 7%. Dengan target tersebut, industri alat musik diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak, berkisar 1.000 orang-1.500 orang.
Salah satu alat musik yang mencatatkan pertumbuhan permintaan adalah gitar. Suar Nasution, pemilik Genta Guitar Factory, menjelaskan permintaan produk gitar dalam negeri terus meningkat.
Menurutnya, hal ini menunjukkan gitar dalam negeri memiliki kualitas tinggi. Produsen gitar asal Bandung, Jawa Barat tersebut menjelaskan Indonesia unggul dalam segmen gitar akustik.
Suar menjelaskan, Genta menargetkan pertumbuhan produksi sebesar 20% pada tahun ini. Saat ini, Genta memiliki kapasitas produksi sebesar 700 gitar dan 200 ukulele dalam 1 bulan.
Dia pun akan menambah kapasitas pabrik hingga dua kali lipat untuk memenuhi lonjakan permintaan.
Melimpahnya sumber daya kayu, lanjutnya, menjadi potensi besar bagi industri gitar dan alat musik lain di Indonesia. Jenis kayu mahoni yang banyak dijadikan bahan baku alat musik jumlahnya melimpah.
“Kita ini banyak kayu berkualitas. Bahan baku untuk gitar itu spesifik. Kalau kita gali banyak sekali [jenis] kayu [di] Indonesia yang bisa dijadikan alat musik,” ujar Suar kepada Bisnis, Senin (26/11).
Kendati demikian, pengembangan beberapa jenis kayu yang sangat baik dijadikan bahan baku alat musik, seperti kayu jenis sonokeling dan ki hujan, terkendala regulasi mengenai lingkungan hidup.
Suar mencontohkan, produksi gitar dari jenis kayu sonokeling mengalami peningkatan biaya sebesar 15% untuk keperluan izin, sertifikasi, dan biaya lain-lain.
Untuk mengatasi masalah ini, dia mengharapkan pemerintah dapat memperbanyak penanaman jenis-jenis kayu tersebut sehingga keberadaannya tidak terganggu oleh kebutuhan industri.
Suar menjelaskan, Genta lebih banyak memproduksi gitar untuk permintaan ekspor. “Sangat timpang, untuk lokal porsinya hanya 15%, ekspor sisanya.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
Advertisement

Nomor WhatsApp Bupati Kulonprogo Diretas, Sejumlah Orang Sudah Transfer hingga Jutaan Rupiah
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ini 6 Rute Baru Trans Jabodetabek, Berikut Jadwal dan Trayeknya
- Pertamina Patra Niaga Siap Laksanakan LPG Satu Harga
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisman ke DIY pada Juni 2025 Naik 20 Persen
- Pemerintah dan DPR Memproyeksi Inflasi 2025 Sebesar 2,2 Persen hingga 2,6 Persen
- Rencana Kenaikan Tarif Ojek Online, Ini Kata Maxim
- Harga Pangan Hari Ini 4 Juli 20-25: Cabai, Bawang, hingga Daging Ayam Turun
- Jumlah Investor Pasar Modal DIY per Mei 2025 Tumbuh 24,11 Persen
Advertisement
Advertisement