Advertisement
Impor Headphone Meningkat 42%
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Nilai impor headphone sepanjang 9 bulan pertama tahun tahun ini mencatatkan kenaikan 42,01% secara tahunan seiring dengan besarnya jumlah generasi muda yang mendengarkan musik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor melonjak 42,01% pada Januari-September 2018 menjadi US$11,8 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$8,3 juta.
Advertisement
Kazuteru Makiyama, President Director Sony Indonesia, menilai permintaan headphone dari golongan muda semakin meningkat sehingga impor pun turut bertambah. Hal tersebut disampaikannya dalam acara peluncuran headphone Sony terbaru pada Rabu (28/11).
BPS mencatat saat ini sekitar 32% penduduk Indonesia termasuk ke dalam generasi langgas atau biasa dikenal sebagai generasi millenial. Generasi tersebut, lanjutnya, gemar mendengarkan musik dan selalu mencari pengalaman baru.
“Penjualan kami tumbuh sangat pesat, lebih dari double digit secara terus menerus, konsisten. Saya kira lebih banyak anak muda Indonesia yang ingin mendengarkan musik terutama saat bepergian,” paparnya.
Makiyama menjelaskan, inovasi turut mendukung berkembangnya industri headphone. Masuknya produk teranyar Sony di segmen atas, yaitu dengan fitur nirkabel dan noise cancelling, akan mendorong terciptanya pasar baru di Indonesia.
Headphone WH-1000XM3 menawarkan fitur noise cancelling yang meredam suara dari luar hingga 0,86 desibel. Jenis-jenis headphone Sony sebelumnya memiliki kemampuan meredam bising dalam kisaran 0,53-0,83 desibel.
WH-1000XM3 memiliki fitur adaptive sound di mana headphone tersebut mengatur secara otomatis daya redam sesuai kondisi, seperti saat pengguna berada di jalan raya atau di dalam pesawat. Pengguna dapat mengontrol volume suara dan daya redam dengan menyentuh headphone tersebut.
Produk lain yang diluncurkan Sony adalah earphone WF-SP900. Earphone olahraga yang kedap air dan debu tersebut merupakan bagian dari Sony Truly Wireless.
Makiyama menjelaskan, dengan sertifikasi IP65/68, earphone tersebut aman untuk digunakan saat berenang, baik di kolam renang maupun di laut. Peluncuran produk tersebut dinilai Makiyama dapat meningkatkan penjualan Sony di Indonesia.
“Apa yang kami lihat, bluetooth active earphone, noise cancelling, dan Truly Wireless. Tiga segmen ini terus tumbuh sehingga [Sony] mencapai pertumbuhan dua digit,” ujarnya.
Ichiro Takagi, Senior Executive Vice President Sony Corp, menjelaskan inovasi diperlukan Sony untuk kembali meraih posisi pertama dalam pangsa pasar headphone secara global.
Berdasarkan hasil penelitian MiDia, secara global Sony memegang 22% pangsa pasar headphone pada kuartal I/2018. Sony berada di bawah Apple yang memimpin sebanyak 24%. Di bawah Sony, bertengger Panasonic dan Bose.
Gabungan Pengusaha Elektronik menilai penggunaan perangkat audio seperti headphone terus berkembang Indonesia. Pasar potensial tersebut dinilai perlu dilirik pelaku industri dalam negeri.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Ali Soebroto menjelaskan, headphone telah berkembang dari perangkat untuk mendengarkan lagu menjadi bagian dari gaya hidup. Tren tersebut terjadi di berbagai kalangan, khususnya di generasi muda.
Ali menjelaskan, transisi tersebut terjadi seiring dengan bertumbuhnya generasi muda yang menginginkan produk yang efisien dan portable, termasuk dalam perangkat audio. Hal tersebut membuat penggunaan headphone terus berkembang.
“Milenial ini tidak menginginkan [yang] besar, kecil saja oke, yang penting portable,” ujar Ali kepada Bisnis, Rabu (28/11).
Ali menjelaskan potensi tersebut belum sepenuhnya dijangkau industri headphone di dalam negeri. Hal tersebut menurutnya tampak dari dominasi produk-produk luar negeri di pasar Indonesia.
Kendala teknologi dan bahan baku, menurut Ali, membuat industri audio, khususnya headphone, kurang begitu dilirik oleh pelaku industri dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- OJK Klaim Ketahanan Perbankan Terjaga di Tengah Pelemahan Rupiah
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- AirAsia Batalkan Penerbangan ke Malaysia Akibat Erupsi Gunung Raung di Sitaro Sulut
- Rupiah Melemah, HIPMI Usulkan Ini kepada Pemerintah
Advertisement
Advertisement