Advertisement

Pengumpulan Aset Perbankan Nasional Masih Tertinggal Jauh dengan Asia Tenggara

Ropesta Sitorus
Senin, 14 Januari 2019 - 15:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pengumpulan Aset Perbankan Nasional Masih Tertinggal Jauh dengan Asia Tenggara Bank di Indonesia mencatat kenaikan kapitalisasi pasar yang signifikan, tetapi dari segi optimalisasi fungsi intermediasi masih kalah jauh dari bank-bank di negara Asia Tenggara lainnya.- Radityo Eko - Ilham Mogu

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Fungsi intermediasi dan pengumpulan aset di perbankan nasional masih tertinggal jauh dengan bank lain di Asia Tenggara. 

Berdasarkan data yang dikumpulkan Bisnis, kapitalisasi pasar beberapa bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV atau modal di atas Rp30 triliun mencatatkan kenaikan dalam beberapa waktu terakhir.

Advertisement

PT Bank Central Asia Tbk. mencatat kenaikan kapitalisasi terbesar di Asia Tenggara. Bahkan, pada 7 Januari 2019, bank berkode emiten BBCA itu sempat menggeser posisi DBS Bank.

BBCA mencatatkan kapitalisasi pasar senilai US$46,07 miliar dengan nilai kurs rupiah Rp14.095 per dolar AS. Nilai kapitalisasi itu menyusul DBS Singapura yang memiliki kapitalisasi senilai US$43,79 miliar.

Selain bank milik Grup Djarum itu, bank BUKU IV lainnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT CIMB Niaga Tbk. juga mencatatkan kenaikan kapitalisasi saham.

Sampai 10 Januari 2019, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatat kapitalisasi pasar senilai US$32,87 miliar. Nilai itu lebih tinggi ketimbang tiga  hari sebelumnya yang berada di kisaran US$32 miliar.

Selaras dengan BRI, Bank Mandiri juga mencatat kenaikan kapitalisasi pasar menjadi US$25,19 miliar dibandingkan dengan sebelumnya senilai US$24,59 miliar.

Terlepas dari kenaikan kapitalisasi pasar, bank-bank di Indonesia masih tertinggal jauh dari bank di negara kawasan Asia Tenggara lainnya dalam hal fungsi intermediasi.

Seperti tiga bank di Singapura, DBS, OCBC, dan UOB memiliki aset besar masing-masing senilai US$396,2 miliar, US$339,56 miliar, dan US$279,95 miliar pada kuartal III/2018.

Dua bank di Malaysia yakni, Maybank dan CIMB Group juga mencatatkan nilai aset masing-masing US$190,84 miliar dan US$126,34 miliar.

Terakhir, bank di Thailand yakni, Siam Commercial Bank membukukan aset senilai US$95,88 miliar.

Di sisi lain, bank besar di Indonesia yang diwakilkan oleh kelompok BUKU IV seperti, BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan Bank Niaga masing-masing mencatatkan nilai aset senilai US$53,58 miliar, US$79,37 miliar, US$78,72 miliar, US$51,21 miliar, dan US$17,48 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement