Advertisement
Tak Pernah Habis, Anggaran Pembiayan Perumahan Tak Akan Dinaikkan Tahun Ini

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Anggaran pembiayaan perumahan tidak pernah habis pada tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu , Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menganggap anggaran pembiayaan perumahan tidak perlu dinaikkan.
Tahun ini, anggaran pembiayaan perumahan diturunkan dari tahun sebelumnya mencapai sekitar 260.000 unit menjadi hanya sekitar 170.000 unit. Menurut Kementerian PUPR, anggaran tersebut tidak perlu dinaikkan.
Advertisement
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa dari kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yangs udah digulirkan tahun ini baru terserap 30%.
“FLPP saja baru 30%, SSB memang turun, tapi kalau permintaan menignkat pasti kami minta Menteri Keuangan untuk ditambah,” ungkapnya kepada Bisnis seusai menghadiri Rapat Kerja Komisi V DPR di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Untuk skema lainnya, sambung Basuki, jika memang ada permintaan lebih akan kembali dilakukan pengecekan. Pasalnya tahun-tahun sebelumnya masih banyak yang tidak terserap habis sehingga harus diperhitungkan agar anggaran yang dikeluarkan bisa lebih efisien.
Tahun ini, untuk skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) hanya dianggarkan 100.000, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun lalu ada 68.000, sedangkan dari program baru Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) sebanyak 14.000 unit.
“Kalau yang di FLPP-nya naik kan, kan anggarannya tahun lalu Rp3,1 triliun, kemudian sekarang Rp5,2 triliun, unitnya juga naik, dulu cuma sekitar 58.000-an , kalau sekarang 68.000,” jelas Budi Hartono, Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP).
Sebelumnya, Ketua umum Himpunan Pengembang Perumahan dan Permukiman Rakyat (Himperra) Endang Kawidjaja mengatakan bahwa anggaran tahun ini mengkhawatirkan.
“Padahal tahun lalu ada total sekitar 255.000–260.000 unit, dari anggaran FLPP dan SSB yang tersedia 295.000 unit, berarti ada penurunan,” ungkapnya belum lama ini.
Endang menambahkan, pihaknya khawatir dengan jumlah anggaran saat ini diperkirakan seluruh unit bantuan tersebut bisa habis pada Juli–Agustus mendatang.
Himperra berharap pemerintah bisa mengembalikan dan memperbanyak lagi anggaran pembangunan lewat ketiga skema tersebut. Pasalnya, cicilan dengan skema untuk SSB saja sangat ringan, hanya Rp4 juta per tahun sehingga peminatnya dari masyarakat berpenghasilan rendah tinggi dan akan terus bertambah.
“Ini kalau habis, yang beli kan tetap ada, cuma pasti karena ngga ada subsidi jadi terasa agak mahal. Pasti terjadi drop di demand, kalau drop pasti ngga tercapai satu juta rumah,” ujarnya.
Mewakili pengembang, Endang berharap anggaran untuk pembangunan perumahan MBR tersebut ditingkatkan menjadi sekitar 265.000 sampai 270.000 unit saja, karena pihaknya khawatir usai pemilu tidak ada yang berfokus pada masalah ini dan akan memberatkan rakyat yang ingin membeli rumah.
“Makanya REI [Real Estate Indonesia], Apersi [Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia], dan Himperra mau mengingatkan bahwa anggaran ini perlu ditambah, kalau ngga nanti bulan Agustus bisa-bisa kasihan pengembang yang sudah bangun, rakyat sudah cicil uang muka, rumah sudah jadi, tapi ngga bisa akad. Nanti jadi cermin kalau pemerintah kurang perhatian,” lanjut Endang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Harga Gula di Dalam Negeri Mahal, Ini Penyebabnya
- TikTok Shop Kembali ke Indonesia Gandeng E-Commerce, Ini Reaksi Kemenkop
- Jokowi Buka Opsi Perpanjangan Kontrak Freeport 20 Tahun, Ini Syaratnya
- Lonjakan Harga Bahan Pokok Tak Terkendali
- Jadi Bakal Cawapres Prabowo, Ini Daftar Bisnis Gibran Rakabuming Raka
Advertisement

Jalur Alternatif ke Gunungkidul Dibuka saat Nataru, Tanpa Lewat Tanjakan Piyungan-Patuk
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Berikut Daftar UMK 2024 di Atas Rp4,5 Juta, Siap-siap Kena Pajak!
- Hotel Kimaya Rayakan 2nd Anniversary dengan Kunjungan ke Panti Wreda hingga Donor Darah
- Populasi Kendaraan Listrik di Jateng Capai 3.500 unit, Sosialisasi Terus Digenjot
- PLN Siapkan Pengamanan Listrik 5 Lapis di Stadion Manahan Solo saat Final Piala Dunia U-17 Sabtu Lalu
- Kisah Inspiratif Karyawan Disabilitas Lawson Indonesia di Bantul, Semangat Menggali Potensi
- CBR250RR Bawa Rheza Juara AP250, Pebalap Astra Honda Rajai Balap Asia
- Dampak Longsor di Banyumas, KA Tujuan dan Keberangkatan di Jogja Dialihkan lewat Semarang
Advertisement
Advertisement