Advertisement

Rabobank Ajukan Izin Tutup Usaha Secara Lisan, Sudah Resmi Tutup?

Ropesta Sitorus
Senin, 10 Juni 2019 - 08:17 WIB
Mediani Dyah Natalia
Rabobank Ajukan Izin Tutup Usaha Secara Lisan, Sudah Resmi Tutup? Kendaraan melintas di dekat kantor Rabobank Indonesia jalan Abdul Muis, Jakarta, Sabtu (4/5 - 2019). / Triawanda Tirta Aditya

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan mekanisme penutupan operasional PT Bank Rabobank Indonesia International (RII) terus berlanjut.  Managing director Rabobank dari Belanda telah menyampaikan izin secara lisan kepada otoritas. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan skema penutupan operasional tersebut terdiri dari beberapa tahap. "Untuk tahap pertama, bank akan menaruh duit di Bank Indonesia dan itu sudah dilakukan tetapi saya lupa jumlahnya. Kedua dia menutup beberapa cabangnya dulu sampai nanti seluruh cabangnya tutup semua baru selesai. Butuh waktu sekitar setahunan untuk prosesnya," katanya.

Advertisement

Hal ini disampaikan Heru ketika ditemui di sela-sela acara halalbihalal di kediaman Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Halim Alamsyah, di Jakarta, Kamis (6/6).

Dia menjelaskan penempatan dana di bank sentral tersebut bertujuan menalangi pelunasan kewajiban bank kepada para nasabah yang memiliki dana pihak ketiga di perseroan. Selain itu, Rabobank juga dapat mencari bank mitra dari kelompok bank pemerintah yang dapat didatangi nasabah perseroan saat proses penarikan dana pihak ketiga.

Menurut Heru, saat ini manajemen bank Rabobank masih belum mengajukan izin secara formal terkait penghentian operasional di Indonesia. 

"Untuk sekarang belum, nanti mereka akan datang ke kita. Namun managing director Rabobank dari Belanda sudah datang ke saya untuk minta izin bahwa operasional usahanyanya di Indonesia tidak akan dilanjutkan karena beberapa alasan. Jadi izin lisan sudah ada," katanya.

Alasan penghentian operasional yang disampaikan, kata Heru, yakni karena Rabobank akan mengubah model bisnis dari orientasi ritel menjadi lebih berorientasi ke segmen korporasi.

"Karena dia mau mengubah model bisnisnya sehingga di beberapa negara dia tutup, termasuk di Indonesia supaya lebih efisien. Prosesnya itu saya kira akan berjalan lancar dan saya kira tidak akan menimbulkan guncangan apa-apa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement