Advertisement
ARIEF WIBAWANTO : Menanamkan Budaya Santai tetapi Serius
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sebagai Direktur Operasional PT Margaria Batik, Arif Wibawanto bertanggung jawab memajukan bisnis busana muslim Karita Moslem Square. Pergeseran belanja menuju online marketplace menurutnya tidak hanya harus diimbangi dengan strategi digital marketing, tetapi juga membentuk suasana kerja yang mendukung untuk karyawan-karyawan muda.
Gempuran online marketplace terasa sangat masif pada 2013. Saat itu Arief mendapat tanggung jawab memajukan bisnis busana muslim Karita Moslem Square. Awalnya tim pemasaran offline dan tim pemasaran online masih digabung menjadi satu.
Advertisement
"Ternyata malah jadi tidak fokus. Online tidak maksimal, offline terabaikan. Maka akhirnya tim saya pisah, dan tenaga kerja yang di online itu menurut saya juga harus baru, terutama anak-anak muda, generasi saat ini. Terbukti sejak dipisah, penjualan online-nya maksimal," kata Arief kepada Harian Jogja, Selasa (28/5).
Menurut Arief, bekerja dengan generasi yang lebih muda bisa membangkitkan semangat baru. Ide-ide mereka selalu Arief tampung. Tak jarang ide mereka out of the box. Bagi Arief justru ide-ide semacam itu yang dibutuhkan untuk menghadapi ketatnya persaingan online marketplace.
Arief memberi kesempatan bagi karyawan-karyawan berusia muda untuk terus belajar. Dia percaya bahwa energi muda mereka lebih mudah untuk mempelajari suatu hal yang baru. Oleh karena itu, dia percaya tim online yang digerakkan oleh energi muda akan lebih cepat mengejar persaingan online marketplace.
"Tidak hanya itu, yang harus mendukung semangat anak muda, suasana kerja juga saya bentuk santai. Komunikasi seperti teman, sehari-hari mereka bebas saja mau pakai baju apa, kaus juga boleh," kata Arief yang saat diwawancarai mengenakan kaus abu-abu.
Menurut Arief, era digital yang semakin kompetitif membutuhkan energi ekstra baik dari pikiran dan fisik. Menggunakan seragam bebas meskipun sepele, menurut Arief cukup untuk menggambarkan suasana kerja yang santai dan meminimalkan tingkat stres. "Lagipula kalau dikasih seragam pun, akan menambah biaya. Seragam bebas itu santai dan efisien," kata Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kadin DIY: Pelemahan Rupiah Dongkrak Ekspor Bagi yang Bahan Bakunya Lokal
- Pakar UGM Sebut Anjloknya Rupiah karena Faktor Global
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Satgas Pemberantasan Keuangan Ilegal Blokir 585 Situs Pinjol Ilegal
- Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Advertisement
Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Usai Libur Lebaran, Harga Cabai, Daging, Bawang Merah dan Gula Kompak Naik
- INNSiDE Yogyakarta Umumkan Pemenang Grand Prize Bu Iin
- Antisipasi Perang Iran Israel, Program Gas Murah Bakal Dilanjutkan
- PT KAI Sebut KA Joglosemarkerto Jadi Favorit saat Libur Lebaran
- Nilai Tukar Rupiah Remuk, Ini Langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani Selamatkan Ekonomi
- Menparekraf: Pulau Bali Belum Overtourism tapi Bali Selatan Terlihat Padat
- Mark Zuckerberg Jadi Orang Terkaya Ke-3 di Dunia, Kalahkan Elon Musk
Advertisement
Advertisement