Advertisement
Masyarakat Desak Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat, YLKI Malah Berpendapat Begini ...

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) justru menilai kebijakan pemerintah soal penurunan harga tiket maskapai berbiaya murah (low cost carrier/LCC) bersifat kontraproduktif. Penilaian tersebut muncul di tengah desakan kuat masyarakat yang meminta harga tiket pesawat turun agar tidak kelewat mahal.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, upaya pemerintah menurunkan harga tiket pesawat LCC di jam tertentu dan hari tertentu, dari sisi ekspektasi masyarakat, bisa dipahami. Namun, lembaga pembela hak-hak konsumen ini memberikan beberapa catatan.
Advertisement
"Kebijakan itu di luar ketentuan regulasi soal TBA [tarif batas atas] dan TBB [tarif batas bawah], [sehingga] bisa menjadi kebijakan kontraproduktif, yakni sisi keberlanjutan finansial maskapai udara yang menjadi taruhannya. Akhirnya, konsumen justru akan dirugikan," kata Tulus dalam siaran pers, Rabu (3/7/3019).
Dia menambahkan, penurunan harga tiket tersebut hanya seperti gimmick marketing atau tipuan pada konsumen. Tanpa diminta pun, pihak maskapai akan menurunkan tarif tiketnya pada jam dan hari yang tergolong low hours tersebut.
Menurutnya, jika tarif tiket pesawat mau turun signifikan, pemerintah harus menghapus PPN tiket sebesar 10% dan PPN avtur sebesar 10%. Di banyak negara lain tidak ada yang menerapkan PPN tiket dan avtur.
"Jadi pemerintah harus bersikap fair jangan hanya maskapai yang diinjak agar tarifnya turun, tetapi pemerintah tidak mau bagi-bagi beban," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah akan merealisasikan penerbangan murah yang dilakukan pada Selasa, Kamis, dan Sabtu pada pukul 10.00--14.00 waktu setempat. Harga tersebut hanya diberikan pada alokasi seat tertentu dari total kapasitas pesawat dengan besaran diskon sebesar 50% dari tarif batas atas (TBA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Harper Malioboro Yogyakarta Raih Penghargaan Tertinggi Kategori Makanan dan Minuman di Archipelago F&B Bootcamp 2025
- Danantara Jalin Komitmen Investasi dengan Perusahaan Arab Saudi Senilai Rp162 Triliun
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Karyawan TikTok Shop di Amerika Serikat Kena PHK
- Ini 6 Rute Baru Trans Jabodetabek, Berikut Jadwal dan Trayeknya
- Pertamina Patra Niaga Siap Laksanakan LPG Satu Harga
- Asita DIY Catat Kunjungan Wisman ke DIY pada Juni 2025 Naik 20 Persen
Advertisement
Advertisement