Advertisement
Daripada Perang Promo, Aplikator Ojek Online Disarankan Adu Inovasi

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Persaingan dua aplikator ojek online antara Grab dan Gojek terkait soal tarif hingga kini terus terjadi. Bahkan menurut salah satu survei menyebutkan, Grab justru lebih unggul dalam hal tarif promo yang lebih jor-joran ketimbang Gojek.
Menurut Alvara Strategy Insight, yang melakukan survey tentang ‘Perilaku dan Preferensi Konsumen Millenial Indonesia terhadap Aplikasi e-commerce 2019’ Grab lebih menawarkan harga yang lebih murah dengan banyak penawaran promo tarif, ketimbang Gojek.
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Ekonomi Sumatra Utara Gunawan Benyamin menilai persaingan promo tersebut bukan menjadi kompetisi yang sehat. Menurut dia, terlalu banyak promo bisa mengurangi kualitas layanan konsumen, dan bahkan dapat menimbulkan kerugian di berbagai pihak termasuk mitra driver perusahaan.
"Unggul dalam hal promo itu memang syarat dengan menguntungkan konsumen dan cenderung merugikan banyak pihak. Termasuk pihak yang banyak memberikan promo tersebut," katanya, Jumat (12/7/2019).
Promo tersebut membuat driver ojek online asal negara tetangga Malaysia itu ditinggalkan oleh mitranya. Seperti yang diketahui belum lama ini, ratusan ribu driver ojek online meninggalkan Grab. Alasannya karena kesejahteraan dan keamanan dalam bekerja.
Dia juga menyinggung soal survey Alvira, salah satu lembaga yang menyatakan bahwa promo tersebut menguntungkan konsumen. Akan tetapu, perlu diketahui, survey tersebut harus dilihat secara komprehensif. Artinya, persaingan ojek online tidak hanya sebatas perang tarif.
"Aspek penting lainnya seperti isu keselamatan dan bentuk inovasi lainnya juga diperhatikan," katanya.
Dari survey tersebut bisa dilihat, lanjutnya, strategi keselamatan, inovasi dan lainnya itu terbukti efektif. Dia juga tidak menampik dari persaingan secara komprehensif, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek justru lebih unggul. Terutama saat membandingkan keunggulan beberapa model layanan lain seperti layanan antar makanan seperti Gofood dan alat pembayaran Gopay.
"Dari hasil riset lembaga survey yang menunjukkan bahwa Ojek Online beserta layanannya GO-FOOD dan GO-PAY adalah yang paling banyak digunakan millennial dibandingkan pesaingnya. Bahkan, di antara pengguna yang menggunakan kedua aplikasi, Gojek juga lebih andal," katanya.
Customer dan mitra driver disarankan lebih baik menggunakan aplikasi asli dari Indonesia tersebut, selain demi keamanan dan kenyamanannya.
"Kehadiran ojek online dan beberapa aplikasi anak bangsa lainnya cukup penting, agar Indonesia tetap menjadi tuan di negeri sendiri," katanya.
Diminati Millenial
Pada kesempatan itu, Alvara Research Center juga merilis hasil survei yang menunjukkan Go-Pay milik GoJek menjadi dompet digital yang paling banyak digunakan oleh generasi milenial di Indonesia.
"Pada kategori layanan digital payment, Go-Pay tercatat digunakan 67,9 persen responden," kata Pendiri dan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali dalam keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Kamis.
Survei tersebut melibatkan responden yang lahir pada 1981-1997 di wilayah Jabodetabek, Bali, Padang, Yogyakarta, dan Manado dengan metode wawancara tatap muka serta cluster random sampling.
Posisi kedua berdasarkan hasil survei itu ditempati OVO, yang digunakan Grab untuk layanan pembayaran digitalnya. Hasil survei menunjukkan OVO dipakai oleh 33,8 persen responden. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal DAMRI ke Bandara YIA, Hari Ini: Dari Jogja, Purworejo, dan Kebumen
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
Advertisement
Advertisement