Advertisement
Koperasi Harus Melek Digital
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Agar tidak tergerus zaman dan tinggal nama, koperasi dinilai perlu mengikuti perkembangan zaman dan mengadopsi semangat Revolusi Industri 4.0. Koperasi perlu memanfaatkan kemajuan digital untuk mengembangkan diri agar tidak ketinggalan zaman.
Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah DIY Syahbenol Hasibuan mengungkapkan perlu reformasi total koperasi di era Revolusi Industri 4.0. Menurutnya, perlu perubahan mental dan sikap dari pengelola koperasi agar bisa mengikuti alur zaman yang sudah menggunakan teknologi digital. "Ini harus diikuti dan kalau enggak akan tertinggal. Kami dorong para pengelola untuk mau berkembang dan mengikuti zaman," kata dia ketika ditemui di Bangsa Kepatihan, Jogja, Rabu (17/7).
Advertisement
Ia menjelaskan saat ini terdapat sekitar 2.300 koperasi yang ada di DIY. Namun, tidak banyak yang sudah melek digital. Di setiap kabupaten dan kota jumlah koperasi yang sudah melek digital kurang dari 10 koperasi. Pemanfaatan teknologi digital itu pun belum maksimal. "Digitalisasi belum untuk pemasaran. Masih di internal lembaga. Ini perlu digencarkan edukasi untuk digitalisasi, anggotanya juga harus diubah, banyak yang tua dan tidak bisa mengginakan teknologi digital," jelas dia.
Ia mengatakan meskipun banyak pengurus koperasi yang telah berumur, hal itu tidak menjadi halangan untuk terus belajar. Pengetahuan dan keterampilan untuk memahami digitalisasi harus diupayakan baik untuk segi jasa, produk, maupun manajemen.
"Kalau enggak, akan tertinggal dan bisa tinggal nama. Teknologi digital ini telah mengubah banyak hal. Teknologi terus berkembang. Kalau koperasi enggak pakai digital, anggota bisa lari. Walaupun sudah tua, jangan minder untuk terus belajar," jelas dia.
Pengurus koperasi juga disarankan untuk menggaet generasi muda untuk menangani koperasi secara digital karena hal itu menjadi kebutuhan. Ia mencontohkan ketika koperasi memiliki unit usaha warung, maka warung itu sebaiknya dilengkapi dengan Wi-Fi dan sambungan listrik. Hal ini untuk mengikuti kebutuhan konsumen terutama generasi milenial.
"Jangan lagi menggunakan pola isaku iki [bisaku ini] dan loyalitas anggota diharapkan. Loyalitas saat ini transaksional. Harus ada yang diberikan oleh pengurus," ungkap dia.
Koperasi juga diimbau untuk tidak mengotak-ngotakkan diri. Koperasi harus merambah semua bidang yang bisa diikuti oleh pengelola koperasi, pengurus, sehingga anggota merasa puas. Selain itu, manfaat menjadi anggota harus diperlihatkan misalnya dengan pembagian sisa hasil usaha (SHU). SHU jangan didiamkan atau malah ditahan. Hal itu justru membuat anggota tida termotivasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Menparekraf Sandiaga Uno Mengklaim Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Timbulkan Gejolak
- Kini Kereta Ekonomi Gerbong dan Kursinya Generasi Baru, Resmi Beroperasi Mulai Kemarin
- Kemendag Segel SPBU Rest Area KM 42 Jakarta-Cikampek
Advertisement
Info Stok Darah dan Lokasi Donor Darah di DIY Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- MBPI DIY Minta Pengusaha Bayarkan THR untuk PRT, Ojol, dan Buruh yang Dirumahkan
- Wajib Daftar di Aplikasi PINTAR, Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Dibatasi Rp4 Juta per Orang
- Layanan Penukaran Uang Rupiah Bakal Tersedia di Jalur Mudik
- BPD DIY Jadi Tuan Rumah Safari Tarawih bersama FKIJK DIY
- Antisipasi Peningkatan Jumlah Pemudik, Pertamina Tambah Stok BBM
- Negosiasi Kepemilikan Freeport Ditargetkan Rampung Juni 2024, Jokowi: Yakin Dapat 61 Persen
- Begini Rasanya Jadi Dokter Hewan Sekaligus Pengusaha
Advertisement
Advertisement