Advertisement
Bejo Jahe Merah Tebar Semangat Berkurban
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—PT Bintang Toedjoe, anak perusahaan PT Kalbe Farma, melalui merek Bejo Jahe Merah mendukung semangat berkurban serentak di 1.000 masjid di seluruh Indonesia. Salah satu langkah strategis yang dilakukan Bejo Jahe Merah yakni menggandeng Lembaga Amil Azis Zakat dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu).
Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Simon Jonatan mengungkapkan kegiatan ini merupakan acara ke-12 dalam merayakan hari besar Islam bersama Lazismu. Ia mengungkapkan agenda kurban dan menyebarkan semangat berkurban serentak 1.000 masjid seluruh Indonesia merupakan cara PT Bintang Toedjoe mendekatkan diri kepada konsumen Indonesia yang mayoritas muslim. "Kami memastikan seluruh proses berkurban ini sesuai syariat Islam. Sama halnya dengan Bejo Jahe Merah yang kami pastikan perlindungan keamanan dan kualitas produknya karena seluruh proses produksi menggunakan bahan-bahan yang aman, halal, dan berkualitas untuk dikonsumsi," terang dia dalam jumpa pers di Gedung Muhammadiyah, Jogja, Kamis (8/8).
Advertisement
Sejalan dengan Lazismu yang mengusung tema Qurban untuk Kemanusiaan, Bejo Jahe Merah yang tengah melangsungkan kampanye Yakin Hangat, Yakin Halal, pada Iduladha tahun ini Bejo Jahe Merah mengangkat tema Yakin Ber-qurban, Yakin Halal. Bejo Jahe Merah ingin menyebarkan semangat berkurban yang dilakukan sesuai syariat Islam, di mana semangat ini harus datang dari keyakinan dan keteguhan hati untuk berbagi kebaikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Direktur Utama Lazismu Hilman Latief mengungkapkan berkurban merupakan salah satu pendekatan bagaimana merumuskan nilai-nilai kemanusiaan itu. "Kehangatan dan kebersamaan akan terus terpancar bersama para penerikan manfaat. Di sisi lain, dengan berkurman para peternak juga dapat merasakan kehangatan ini sehingga nilai ekonomi kurban dapat dirasakan dan berdampak untuk kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Ia mengungkapkan kehangatan tersebut tidak sekadar dirasakan penerima manfaat yang ada di kawasan tertinggal, terluar, dan terdepaj (3T). Manfaat itu juga dirasakan di kantong-kantong kemiskinan di desa dan di kota, kawasan rawan bencana, serta negara-negara yang berada dalam situasi konflik seperti Palestina, Myanmar, dan Yaman.
Ia mengatakan kehangatan merupakan buah amal kebajikan dan halal sebagai status hukum dalam Islam melalui momentum kurban merupakan prinsip yang terus dipegang Lazizmu. "Lazismu mengucapkan terima kasih kepada PT Bintang Toedjoe yang masih mempercayakan kolaborasi ini. Semoga apa yang telah direncanakan dapat menguatkan kembali nilai-nilai kedermawanan dan kemanusiaan," terang dia.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan berbagi ini disebut berkurban atau adha untuk menunjukkan kedekatan pada Tuhan yang dimanifestasikan dalam hubungan kemanusiaan. Ia pun mengapresiasi apa yang dilakukan PT Bintang Toedjoe. "Dalam Islam, enggak cukup hubungan dengan Allah dan alam semesta, tetapi juga sesama. Kecintaan manusia bukan hanya pada dirinya tetapi pada orang lain," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pengecer Boleh Berjualan Lagi, Pemda DIY Pastikan Stok dan Harga LPG 3 Kg Stabil
- Per Januari 2025, Piutang 10 Ribu UMKM Telah Dihapus Pemerintah
- BPS Mencatat Harga Beras Eceran Makin Mahal, Tembus Rp14.616 per Kilogram
- Pameran Properti REI DIY Rumah Harga Rp500 Juta-Rp750 Juta Paling Laris
- Aptrindo Jateng DIY Minta Pengemudi Truk Diminta Kurangi Kecepatan di Jalan Tol Berlubang
Advertisement
Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini 6 Februari 2025, Lengkap dari Stasiun Tugu Sampai Palur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rayakan Valentine Romantis di The Rich Jogja Hotel
- Naik Lagi, Harga Emas Antam Kini Rp1.663.000 per Gram
- Potensi Ekspor 2025, Apindo DIY: Optimis tapi Tetap Waspada Kebijakan Trump
- Ekonom UGM Menilai Efisiensi Anggaran Harus Dilakukan Secara Cermat
- Empat IKM Asal Sleman Ikuti Pameran INACRAFT di Jakarta, Jadi Peluang Kenalkan Produk Lokal
- Ekonomi DIY 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Tertinggi di Pulau Jawa
- Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Rendah, Belum Bisa Seperti Sebelum Pandemi
Advertisement
Advertisement