Advertisement
Dongkrak Citra Jogja sebagai Kota Wisata, QRIS Dikenalkan & Uang Lusuh Ditarik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA— Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY berusaha meningkatkan citra Jogja sebagai kota wisata dengan menarik uang lusuh yang beredar di masyarakat dan memperkenalkan sistem pembayaran QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang mudah diakses.
Deputi Direktur BI DIY, Miyono mengatakan upaya penarikan tersebut, seiring pula pengembangan Yogyakarta International Airport (YIA) yang dirasa akan memberi lompatan pertumbuhan ekonomi, karena bandara bertaraf Internasional dan jauh lebih besar dari Adisutjipto.
Advertisement
Guna merespons pertumbuhan ekonomi tersebut selain pengenalan sistem pembayaran QRIS yang baru saja dirilis, turut diadakan pelatihan-pelatihan UMKM dan menjaga peredaran uang kartal.
“Uang kartal sudah menjadi tugas BI. BI akan mendukung itu, dan akan kami tarik uang-uang lusuh yang beredar di masyarakat. Apalagi nanti bandara baru, uang kartal bagus dan mencukupi. Pasti meningkatkan citra,” kata Miyono seusai pengenalan QRIS, di KPw BI DIY, Senin (19/8).
Guna menarik uang kartal yang lusuh tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan swalayan pada pekan ini. “Mudah-mudahan satu-dua bulan cepat kita atasi,” ungkapnya.
QRIS yang baru dikenalkan, kata dia, dapat dipergunakan sebagai alternatif metode pembayaran. Implementasi QRIS secara nasional efektif berlaku mulai 1 Januari 2020, guna memberikan masa transisi persiapan bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP). Peluncuran QRIS merupakan salah satu implementasi visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025, yang telah dicanangkan pada Mei 2019 lalu.
QRIS yang mengusung semangat unggul (universal, gampang, untung dan langsung), bertujuan mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, untuk Indonesia Maju.
QRIS Unggul mengandung makna, yaitu pertama, universal, penggunaan QRIS bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.
Kedua, gampang, masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. Ketiga, untung, transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel. Keempat, langsung, transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
- Semarakkan Solo Raya Great Sale 2025, Ada Diskon Tarif Kereta Api 10 Persen, Ini Daftarnya
- Penuhi Syarat Keselamatan Terbang, Garuda Indonesia Buka Lagi Rute Jakarta-Doha
Advertisement

Wujudkan Kulonprogo Ramah Bagi Penyandang Disabilitas, Pemkab Gandeng SIGAB
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ekspor DIY Tumbuh 10,57 Persen hingga Mei 2025, Disperindag Sebut 3 Faktor Pendorong
- Ini Komentar Ekonom UMY Soal Pemangkasan Target Pertumbuhan Ekonomi
- Gojek Siap Kaji Perubahan Tarif Ojek Online Mengikuti Regulasi Pemerintah
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- DPR Usulkan Ada Sistem Cadangan Darurat Industri Nasional
- Pusat Data Indonesia Jauh Tertinggal Dibanding Malaysia
- Menteri Pertanian Sebut Beras Subsidi Oplosan Beredar di Minimarket
Advertisement
Advertisement