Advertisement
Bisnis Kabel Bawah Laut Menjanjikan
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie D. Yosetya (kedua dari kiri) ikut menarik bagian ujung fiber optik proyek ASC saat mendarat di Anyer, Banten pada pertengahan 2018. - XL Axiata
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Bisnis kabel bawah laut masih menjanjikan karena rendahnya penetrasi barang tersebut. Padahal, 99% internet di Indonesia masih didistribusikan melalui kabel laut.
Network Director PT Mega Akses Persada (FiberStar), Ari Tjahjanto mengatakan di sampinng pertumbuhan internet yang semakin tinggi, rendahnya penetrasi kabel bawah laut di Indonesia juga membuka peluang besar tumbuhnya industri ini.
Advertisement
Berdasarkan data yang dihimpun FiberStar, kata Ari, penetrasi kabel laut di Indonesia masih sekitar 80%, angka ini tertinggal jauh dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai 106%, Thailand sebesar 133% dan Singapura yang sebesar 150%.
Adapun untuk fix broadband atau layanan tetap internet cepat, penetrasi fix broadband Indonesia masih 9%, tertinggal jauh dari Malaysia yang penetrasinya mencapai 38%.
BACA JUGA
Ari menambahkan dengan peluang yang masih terbuka tersebut, FiberStar berusaha untuk terus membangun jaringan baru di darat maupun di laut. Ari mengatakan kabel laut penting untuk menghubungkan antara satu pulau dengan pulau lainnya.
“Saat ini prioritas kabel laut kami sudah ada di Jawa, Sumatera, kemudian di luar negeri ada di Singapura dan Batam. Di kota lain, kami juga sedang bangun di Kalimantan dan Sulawesi,” kata Ari kepada Bisnis.com, beberapa waktu lalu.
Ari menambahkan pertumbuhan bisnis kabel laut juga terlihat dari pertumbuhan konsumsi data pelanggan dan pasar komputasi awan dalam 5 tahun ke depan. Dia memperkirakan teknologi 4G masih akan mendominasi hingga 63% pada 2025. Teknologi 5G, diperkirakan saat itu sudah masuk namun pertumbuhannya belum signifikan masih 7%.
Adapun untuk pertumbuhan bisnis pasar komputasi awan diperkirakan pada 2023 mencapai nilai US$ 436 juta, atau naik 125,9% dibandingkan dengan 2019.
Diketahui hingga Juli 2019, jumlah kabel yang melewati rumah (homepass) FiberStar sebanyak 351.000 dan 16.700 Km serat optik, kemudian dari angka tersebut sebanyak 3.100 Km merupakan kabel laut. Adapun jumlah pelanggan internet rumah FiberStar sekitar 30.000 an.
Ari mengatakan pada tahun ini perseroan berencana menambah 4 – 6 kota baru lagi untuk menambah jumlah pelanggan.
“Kami sudah ada di 94 kota, tahun ini mungkin menambah 4-6 lagi. Fokus memang masih banyak dalam kota, karena masih bisa kita kembangkan,” kata Ari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Harga Pangan Nasional di Hari Natal: Cabai hingga Telur
- Upah Minimum Naik, Industri Tekstil Waspadai PHK dan Otomatisasi
- Harga Emas Antam Naik Rp11.000, Kini Rp2.502.000 per Gram
Advertisement
Mobil Sempat Tinggalkan Lokasi Seusai Kecelakaan di Tridadi Sleman
Advertisement
Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat
Advertisement
Berita Populer
- China Desak AS Berlaku Adil dalam Kesepakatan Penjualan TikTok
- Pemerintah Siapkan Pendanaan Film Terintegrasi
- Pendapatan Box Office Disney 2025 Tembus Rp100 Triliun
- Penjualan Tiket Kereta Api Jarak Jauh Melonjak hingga Jutaan Kursi
- Update Harga Emas Hari Ini: UBS-Galeri24 Anjlok, Antam Naik
- Update Harga Pangan Nasional, Cabai dan Telur Masih Tinggi
- Pemerintah Kejar Target Belanja Masyarakat Rp110 Triliun
Advertisement
Advertisement



