Advertisement
Serius Mau Buat Kementerian Digital?

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Wacana pemerintah pusat membentuk kementerian digital untuk mendukung ekonomi digital dinilai belum terlalu penting.
Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta, yang juga merupakan pengamat ekonomi, Edy Suandi Hamid mengatakan Indonesia tidak perlu terlalu banyak Kementerian, termasuk kementerian digital ini.
Advertisement
“Kita lihat saja arahnya ke mana, untuk menguatkan apa. Kalau digital kan bisa ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk ekonomi bisa ke Kementerian Perdagangan atau Perindustrian,” kata Eddy, Kamis (12/9).
Seharusnya, kata Edy, pemerintah merampingkan yang sudah ada. Misalnya dengan menempatkan divisi tersebut berada di bawah kementerian yang sudah ada. Tinggal dilihat mana yang berhubungan dekat.
Untuk kesiapan menghadapi ekonomi digital sendiri, hal terpenting yang perlu disiapkan adalah penguatan sumber daya manusia (SDM). Menurut dia, Indonesia perlu belajar dari negara yang sudah maju ekonomi digitalnya, seperti Jepang maupun Singapura.
Edy mengatakan era digital ini tidak dapat dihindari. Namun perlu perlu peran serta berbagai lapisan masyarakat atau pemerintah. Tidak hanya Pemerintah Pusat, tetapi juga pemerintah daerah. Jogja dinilainya memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital, dengan SDM yang dimiliki. “Dari Pemerintah Pusat mensitimulus. Namun tidak cukup pusat, tetapi daerah-daerah juga perlu berperan serta,” ujarnya.
Sebelumnya, Innovative Academy UGM menilai Jogja memiliki potensi besar untuk berkembangnya startup digital, yang dapat mendukung perekonomian. “Startup digital secara talenta bagus, jumlah banyak, secara kualitas bagus. Banyak startup medium ada tim developer di Jogja,” ucap Head of
Program Innovative Academy UGM, Sebastian Alex Darmawangsa.
Alex menilai startup di Jogja pun beragam. Selain itu juga, jika dibandingkan dengan startup di Jakarta, yang lebih ke arah money oriented, startup di Jogja lebih ada sentuhan sosialnya. Sebab cukup banyak startup di Jogja yang mengangkat apa yang dibutuhkan di tengah masyarakat.
Ia mengatakan faktor pendorong tumbuhnya startup di Jogja sendiri yang membedakan dengan daerah lain yaitu adanya banyak akademisi di Jogja. “Jogja kuat dengan akademisinya, membedakan dengan kota lain. Akademisi dapat memberi hasil riset kemudian dipadukan atau calon-calon startup dapat konsultasi,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Damkarmat Bantul Tangani 140 Kejadian Kebakaran hingga September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
- Kredit Mengendap di Perbankan Tembus Rp2.372 Triliun
- Update Harga Jual Emas Antam dan UBS Hari Ini 19 September 2025
Advertisement
Advertisement