Advertisement
Rupiah Menguat di Tengah Negosiasi Dagang AS-China

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Rupiah berhasil menguat pada perdagangan Kamis (10/10/2019) seiring dengan melemahnya dolar AS di tengah optimisme bahwa AS dan China akhirnya dapat mencapai kesepakatan perdagangan parsial.
Berdasarkan data Bloomberg, penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan mayoritas mata uang negara berkembang Asia lainnya. Hingga pukul 09.56 WIB, rupiah berada di level Rp14.147 per dolar AS berhasil menguat 0,182% atau 24 poin. Adapun, rupiah pada pembukaan perdagangan berada di level Rp14.179 per dolar AS.
Advertisement
Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor lainnya bergerak melemah 0,12% menjadi 98,996.
Hironori Sannami, Pedagang Mata Uang Pasar Berkembang di Mizuho Bank Ltd, mengatakan bahwa mengingat beragamnya laporan media tentang pembicaraan perdagangan dan dengan beberapa konflik yang berbeda maka pasar diprediksi akan naik turun dan pergerakan mungkin tidak akan berlangsung lama.
“Sebuah laporan bahwa AS sedang menimbang pakta mata uang dengan China sebagai bagian dari kesepakatan parsial mungkin telah membantu mengubah sentimen risiko menjadi positif sampai batas tertentu karena memacu beberapa spekulasi bahwa itu dapat menyebabkan penundaan tarif tambahan,” ujar Hironori seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (10/10/2019).
Kendati demikian, dengan fakta belum adanya kesepakatan resmi apapun, dia menilai pergerakan mata uang saat ini bisa berubah kapan saja.
Sementara itu, Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa dalam perdagangan pagi ini rupiah dibuka menguat cukup meyakinkan dipicu oleh dua faktor dominan.
“The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga pada Oktober mendatang dan PM Inggris Boris Jonhson meminta tambahan waktu untuk negosiasi Brexit yang memiliki batas waktu pada 31 Oktober,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya.
Adapun, saat ini pelaku pasar juga masih akan berfokus pada masalah perang dagang antara AS dan China. Pasalnya, kedua negara akan melakukan negosiasi perdagangan tingkat tinggi di Washington pada 10-11 Oktober 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement