Advertisement
OJK Perangi Teroris Ekonomi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai para pelaku investasi bodong sebagai teroris ekonomi Indonesia, karena banyak mengorbankan masyarakat kecil.
“Kita terus berperang dengan orang-orang seperti itu [pelaku investasi bodong]. Itu teroris ekonomi Indonesia, artinya masyarakat dikorbankan sangat dahsyat. Banyak masyarakat kecil jadi korban, merusak sendi-sendi kehidupan masyarakat di bawah, untuk penipuan-penipuan berkedok macam-macam,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, katanya seusai pembukaan Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS) 2019, di Auditorium MM UGM, Selasa (15/10).
Advertisement
Menurut dia, ada banyak sekali orang yang tidak bertanggung jawab menawarkan investasi. OJK pun selalu berupaya menindak pelanggaran atau pelaku investasi bodong itu.
Di sisi lain, Hoesen mengatakan edukasi yang kurang dan giuran iming-iming keuntungan yang besar, mengakibatkan kejadian penipuan investasi bodong terus berlangsung.
Ia pun mengimbau ke masyarakat untuk turut berpartisipasi melaporkan jika ada investasi yang mencurigakan tidak perlu menunggu ada kejadian. Selain itu masyarakat dimintanya aktif mencari informasi di web OJK.
“Biasanya mereka menawarkan keuntungan yang tidak rasional. Enggak ada orang dapat duit enggak keringatan, logika realistis enggak ada. Itu pasti hanya iming-iming, gak mungkin,” katanya.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY mendorong masyarakat untuk menanam saham sebagai salah satu alternatif berinvestasi yang jelas, agar terhindar dari investasi bodong.
Kepala BEI DIY, Irfan Noor Riza mengatakan banyak wahana investasi yang dapat dilakukan masyarakat. Paling sederhana emas, di samping itu bisa juga tanah. “Sebenarnya pasar modal ini alternatif, artinya enggak harus juga, tetapi bisa jadi alternatif wahana investasi,” kata Irfan.
Irfan mengatakan di BEI tidak pernah menjanjikan keuntungan tetap atau besaran tertentu. Jika ada wahana investasi yang menjanjikan keuntungan tertentu secara tetap justru perlu dicurigai. Disayangkannya saat ini masih banyak masyarakat yang ingin mendapatkan sesuatu instan sehingga mudah diiming-imingi keuntungan besar, yang sebenarnya investasi bodong.
Ia menyarankan agar masyarakat tidak mudah percaya dan mengecek tempat yang menawarkan investasi tersebut. Terkadang pula untuk meyakinkan dikatakannya sering membawa tokoh tertentu, yang membuat masyarakat terjebak. Disarankannya agar lebih hati-hati tidak mudah percaya. Selain itu, disarankannya untuk dapat berkonsultasi dengan BEI atau OJK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Prabowo Sebut Lahan KAI Bisa Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah
- KKP Targetkan Indonesia Stop Impor Garam pada 2027
- Pengusaha Rokok Berharap Tidak Ada Kenaikan Cukai Tahun Depan
- Domain dot id Tembus 1,3 Juta Pengguna, Buka Peluang Ekonomi Baru
- Harga Minyak Mentah RI, Agustus Turun Jadi 66,07 dolar AS per barel
Advertisement

Jadwal KA Bandara YIA dan KA Bandara YIA Xpress, 19 September 2025
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pariwisata Butuh Pembiayaan, Berharap Suku Bunga Bank Turun
- Harga Beras, Bawang, hingga Cabai Rawit Merah Turun Hari Ini
- Permintaan Kredit Belum Terpacu, Ini Kata Gubernur BI
- Pemerintah Siapkan Skema Impor BBM Satu Pintu Pertamina
- Ribuan Koperasi Desa Merah Putih Tunggu Dana Cair dari Bank Himbara
- Iuran JKK Industri Padat Karya Dapat Keringanan hingga 2026
- Pinjamin Dukung Bulan Inklusi Keuangan 2025 Lewat Penguatan Literasi
Advertisement
Advertisement