Advertisement
Driver Ojol Jogja Harap Ada Pembantasan Jumlah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Rencana Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membatasi jumlah driver online mendapat respons baik dari pengemudi ojek daring di Jogja. Kebijakan itu diharapkan tidak hanya untuk wilayah DKI Jakarta.
Sekretaris Jenderal Paguyuban Gojek Driver Jogja (Pagodja) Widi Asmara menilai rencana pemerintah tersebut baik, dalam artian nantinya dapat sesuai antara jumlah order dengan jumlah pengemudi.
Advertisement
“Kalau ada tambah terus tidak dibatasi memang bisa overload sehingga harapannya dari aplikator juga terbuka untuk membuka data mitra driver,” kata Widi, Rabu (13/11).
Diharapkan dapat diutamakan driver yang aktif dalam kesehariannya. Jika tidak ada batasan, dia menilai rasio order dengan jumlah pengemudi tidak imbang sehingga order tidak merata.
Meski diakuinya pada momen tertentu memang menjadi penting dengan jumlah driver banyak. Namun ia lebih berharap ada rasionalisasi pembatasan pengemudi. Dengan harapan nantinya pendapatan dapat lebih merata.
Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) Kemenhub akan membatasi jumlah pengemudi ojek daring mengingat maraknya aplikator baru yang menjadi penantang dua raksasa Gojek dan Grab.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan akan berkoordinasi dengan para aplikator Gojek dan Grab untuk membatasi pertumbuhan pengemudi terutama pengemudi ojek daring atau sering disebut ojek online (ojol). “Keseimbangan juga penting kalau melebihi berakibat mengganggu lalu lintas dan mengurangi pendapatan para penarik ojol. Jadi, saya sampaikan untuk kurangi penambahan,” kata Budi.
Rencana Budi tersebut pada awal akan membangun tempat pemberhentian dikerjasamakan dengan perusahaan aplikator khususnya untuk wilayah DKI Jakarta menggandeng Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Ungkap Kecurangan Beras Oplosan, Menteri Pertanian Tak Gentar Meski Ada Intimidasi
- Menteri PKP Pastikan Aturan Penyaluran KUR Perumahan Rampung Bulan Ini
- Penerbangan Susi Air Jogja-Bandung Bakal Dibanderol Rp1,75 Juta
- Sri Mulyani Ungkap Saldo Akhir APBN 2024 Sebesar Rp457,5 Triliun
- Harga BBM Non Subsidi di Jogja Naik per Juli 2025, Pertamax Kini Rp12.500 per Liter
Advertisement
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Prambanan Jazz 2025, Daop 6 Yogyakarta Hadirkan Diskon Tiket 20 Persen, Begini Cara Mendapatkannya
- Begini Cara BEI DIY Agar Investor Baru Tidak FOMO
- Waspada Penipuan Mengatasnamakan PT TASPEN Persero
- Promo Holiday Spesial Juli di Kotta GO Yogyakarta: Liburan Nyaman dan Menyenangkan
- PT KAI Daop 6 Yogyakarta Tidak Akan Menoleransi Aksi Pelemparan Kereta Api
- Kementerian ESDM Umumkan Harga Bioetanol Juli Rp10.832 per Liter
- Selalu Tepat Waktu Melayani Penerbangan Haji 2025, Lion Air Dapat Pujian dari Menteri Agama
Advertisement
Advertisement