Advertisement
Petani Tolong Jangan Memaksa Tanam Kalau …
Para petani di Desa Trirenggo, Bantul, sedang memanen padi, Rabu (4/4/2018). - Harian Jogja/ Ujang Hasanudin
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Petani di DIY diimbau tetap mengolah tanah untuk mempersiapkan lahan menyambut datangnya musim hujan. Kendati demikian, petani diminta tak memaksakan diri jika air belum sesuai kebutuhan.
Keterangan itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sasongko. Menurutnya, imbauan itu dikeluarkan sebab musim hujan tahun ini kembali mundur. "Seperti yang sudah berkali-kali kami sampaikan, kami meminta petani jangan memaksakan tanam apabila airnya belum memenuhi. Pokoknya jika air belum cukup, jangan dipaksakan tanam saat ini. Yang penting petani bisa mengolah tanah terlebih dulu agar apabila hujan datang, langsung siap tanam," kata dia di Bangsal Kepatihan, Jogja, Rabu (20/11).
Advertisement
Ia mengungkapkan sebelumnya petani sudah diminta mengikuti Gerakan Percepatan Olah Tanah (GPOT). Tujuannya jangan sampai terlambat mengolah tanah pada saat hujun turun. Petani harus gerak cepat dan jangan sampai kehilangan momentum apabila hujan turun. "Bagi daerah-daerah yang airnya sudah cukup, petani dipersilakan segera tanam atau jika airnya terbatas, petani bisa menanam tanaman hortikultura seperti cabai dan bawang merah, atau tanaman palawija seperti jagung dan kedelai," ungkap dia.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY optimistis target produksi padi tidak terganggu tahun ini meskipun kemarau panjang. Setidaknya, petani sudah mempercepat tanam pada 2020. Kemudian petani yang tanam di lahan gogo sekali bisa mengoptimalkan untuk tanam dua kali. "Kami masih optimistis bisa mencapai target produksi padi tahun ini sebesar 890.000 ton. Dari target itu saat ini sudah tercapai 800.000 ton. Meskipun panen agak kurang, tetapi serapan produksi padi di DIY masih ada sehingga musim kemarau tidak mengganggu target produksi kita tahun ini. Di samping padi, produksi cabai dan bawang merah juga naik, sedangkan produksi kedelai stagnan tahun ini," ungkap dia.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Aris Riyanta mengatakan dari sisi pasokan bahan pangan khususnya komoditas petanian seperti beras, cabai, dan bawang merah di pasaran cukup aman. "Ketersediaan stok komoditas bahan pangan yang mencukupi pasaran tersebut setidaknya membuat harga cenderung stabil," kata dia.
Menurutnya, fluktuasi harga komoditas bahan pangan masih terjadi di pasaran saat ini. Namun, hal itu lebih dipicu kenaikan permintaan bukan karena pasokan. Stok komoditas bahan pangan sendiri khususnya pertanian sangat aman di DIY sehingga tidak perlu khawatir soal pasokan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemnaker Buka 80.000 Kuota Magang Nasional Tahap 2
- Cek Harga Sembako Hari Ini, Cabai Rp39 Ribu, Telur Rp31 Ribu
- Kemnaker Siapkan Perpres Ojol, Tekankan Aspek Keadilan Kerja
- Regulasi UMP 2026 Masih Disusun, Menaker Pastikan Libatkan Buruh
- Lampung Jadi Kandidat Lokasi Pabrik Etanol Toyota di Indonesia
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Kunjungan Wisatawan Eropa ke DIY Masih Stabil Hingga September 2025
- Harga Emas Hari Ini, Logam Mulia Antam, UBS dan Galeri24, Masih Turun
- Ini Langkah Agar Tren Kunjungan Wisatawan Eropa ke DIY Positif
- Korupsi Impor Gula, 5 Petinggi Perusahaan Swasta Dihukum Bayar Rp337 M
- Prabowo Tunjuk 16 Nama Calon Dewan Energi Nasional, Diserahkan ke DPR
- QRIS Jadi Penyelamat Ekonomi Digital Indonesia di Masa Covid-19
- Indef Ungkap Mafia Lintas Negara di Impor Baju Bekas
Advertisement
Advertisement




