Advertisement

OJK Dorong Pasar Modal Transparan dan Kredibel

Kusnul Isti Qomah
Jum'at, 03 Januari 2020 - 06:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
OJK Dorong Pasar Modal Transparan dan Kredibel Ilustrasi pasar modal. - Bisnis Indonesia/Dedi Gunawan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan industri pasar modal yang berdaya tahan, efisien, transparan dan kredibel melalui berbagai kebijakan strategis pengembangan pasar modal. Perdagangan saham di tahun 2020 di Bursa Efek Indonesia pun dibuka, Kamis (2/1) oleh Presiden Joko Widodo.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan empat fokus kebijakan di pasar modal yaitu pertama, peningkatan pelaksanaan governance yang lebih baik dan memperkokoh kepercayaan investor dan pelaku pasar terhadap pasar modal Indonesia. Kedua, meningkatkan peran pasar modal dalam pembiayaan berbagai proyek di sektor-sektor strategis pemerintah, di antaranya melalui pemberian berbagai insentif kepada para emiten yang bergerak pada pengembangan sektor-sektor strategis Pemerintah dan yang mengedepankan aspek ramah lingkungan.

Advertisement

"Ketiga, meningkatkan jumlah emiten UMKM, melalui penyederhanaan aturan penawaran umum dan kewajiban transparansi bagi UMKM maupun peningkatan peran perusahaan efek daerah dan keempat, membangun ekosistem pasar modal yang lebih dalam," ujar dia, Kamis.

 Pengembangan ekosistem pasar modal dilakukan dengan antara lain melanjutkan pengembangan central counterparty clearing (CCP), memperluas instrumen pasar modal, yang bersifat konvensional, syariah maupun berwawasan lingkungan, seperti project crowdfunding, obligasi daerah, blended finance dan juga project bonds.

 

Performa Pasar Modal

Data OJK mencatat pada 2019, meski ekonomi Indonesia terdampak pelambatan ekonomi dunia yang mengakibatkan laju investasi dan ekspansi di sektor riil melemah, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5% dengan tingkat inflasi terkendali dan stabilitas sektor jasa keuangan yang masih terjaga.

Di pasar modal, IHSG pada 2019 masih mencatatkan pertumbuhan yang positif, yaitu 1,70%, ditutup di level 6.299,5. Net buy investor asing di pasar saham mengalami peningkatan yang begitu signifikan, dari mencatatkan net sell Rp50,7 triliun di tahun 2018 menjadi net buy Rp49,2 T di tahun 2019.

Aktivitas penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal tahun 2019 lalu juga terbilang baik, yaitu sebesar Rp166,8 triliun dengan 60 emiten baru dan 3 equity crowdfunding atau meningkat dibanding posisi 2018 Rp166,1 triliun dengan 62 emiten baru.

“Ini menandakan masih tingginya kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tingginya market confidence ini juga diperkuat oleh hasil survei yang dilakukan oleh Bloomberg terhadap 57 global investors dan traders yang menempatkan Indonesia di ranking tertinggi di antara negara-negara emerging market untuk investasi di instrumen saham dan surat utang,” kata Wimboh.

Presiden Jokowi dalam sambutannya mengapresiasi kinerja bursa saham Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga harus dijaga kepercayaan investor terutama dari praktek-praktek manipulasi harga yang merugikan. “Perlindungan kepada investor harus ditingkatkan, fraud harus ditindas, ciptakan sistem investasi yang transaran dan valid. Harus membangun ekosistem yang baik karena penting menjaga kepercayaan masyarakat,” kata Presiden.

Presiden juga meminta agar 2020 menjadi momentum bagi OJK dan BEI  sebagai tahun pembersihan pasar modal dari para manipulator bursa saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 06:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement