Advertisement
Harga Gas Melon Jadi Rp35.000 pada Pertengahan 2020

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal mencabut subsidi Elpiji 3 kilogram (kg).
Subsidi tak lagi diberikan per tabung, melainkan langsung ke penerima manfaat. Nantinya, harga jual 'gas melon' ini akan disesuaikan dengan harga pasar. Jika benar, diperkirakan harganya bisa mencapai Rp35.000 per tabung.
Advertisement
Kebijakan ini ditargetkan pada pertengahan tahun ini. Diharapkan subsidi Elpiji 3 kg bisa lebih tepat sasaran dengan menyasar langsung kepada penerima manfaatnya yaitu masyarakat miskin.
Namun masyarakat kurang mampu akan tetap mendapatkan harga 'spesial'. Pasalnya, mereka akan tetap mendapatkan subsidi yang diberikan langsung dengan cara ditransfer.
Berdasarkan survei Kementerian ESDM, rata-rata masyarakat miskin menggunakan 2-3 tabung gas Elpiji 3 kg per bulannya. Dengan begitu, nantinya pembelian tabung keempat dan seterusnya oleh masyarakat miskin tak lagi disubsidi.
"Misalnya dia beli tiga tabung subsidi Rp100.000 dan bank transfer ke nomor ini [penerima]. Nanti bisa dicek rata-rata kebutuhan orang miskin tiga tabung. Kalau beli lebih dari tiga tabung bisa kelihatan berhak atau nggak," ujar Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto di kantornya, Jakarta Selatan, seperti ditulis Rabu (15/1/2020).
Sedangkan mereka yang tidak berhak mendapatkan subsidi akan membayar sesuai harga pasar sekitar Rp35.000 per tabungnya. Diperkirakan konsumsi Elpiji 3 kg bisa berkurang karena masyarakat mampu beralih ke tabung yang lebih besar lagi karena harga per kg yang sama.
Anggaran Subsidi Bisa Dihemat 15%
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengubah skema subsidi Elpiji 3 kilogram (kg) dari tabung ke penerima. Artinya, hanya masyarakat kurang mampu yang bisa menikmati 'gas melon' dengan harga murah.
Elpiji 3 kg pada pertengahan tahun ini akan dijual mengikuti harga pasar. Jika mengikuti acuan Elpiji 12 kg seharga Rp 139.000 per tabung, maka harga jual per kg mencapai Rp 11.583 per kg. Jika begitu, maka harga jual Elpiji 3 kg bisa mencapai Rp 34.749 per tabung.
Masyarakat kurang mampu juga membelinya dengan harga pasar, namun diberikan subsidi langsung ke penerimanya agar lebih tepat sasaran.
"Misalnya direkap beli sebulan 10 tabung. Sebulan 3 tabung 7 tabung nggak kita subsidi," kata Djoko.
Kuota Elpiji 3 kg yang disubsidi tahun ini sebanyak 7 juta metrik ton atau naik tipis dibandingkan tahun lalu 6,84 juta metrik ton. Djoko meyakini, penyaluran subsidi yang menyasar penerima ini berhasil karena harga jual per kg yang sama dengan gas ukuran lain.
"Iya kita yakin 100% akan berkurang dari 7 juta metrik ton di 2020 kalau diterapkan dari awal," ujar Djoko.
Anggaran subsidi Elpiji 3 kg juga bisa dihemat hingga 15%. Namun, jika dijalankan dari awal tahun bisa mencapai 30% anggaran subsidi yang bisa dihemat. Subsidi Elpiji 3 kg tahun ini dialokasikan sebesar Rp 50,6 triliun.
"Kalau Januari katakan tahap awal sekitar 30 persen. Kalau pertengahan 10 sampai 15 persen," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : detik.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
- Muhammadiyah Membangun Pusat Distribusi Barang untuk Warung Kelontong
- Setelah Bali Kini Giliran Bekasi Blackout, PLN Berjibaku Membenahi Jaringan Listrik
- Presiden Prabowo Umumkan Sejumlah Kebijakan untuk Pekerja di Hari Buruh
Advertisement

30 Keluarga Mengantre, Gunungkidul Hanya Mendapat 2 Kuota Transmigrasi
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- Pengin Menabung di Deposito? Berikut Bunga Deposito BCA, Mandiri, BNI, dan BRI Terbaru
- Rupiah Hari Ini Ditutup di Level Rp16.455 per Dolar AS
- Grand Altuz Hotel Usung Gaya Hidup Sehat di Yogyakarta
- Ekonomi DIY Triwulan I 2025 Tumbuh 5,11 Persen
- Harper Malioboro Sajikan Beef Teriyaki-Inovasi Baru Kuliner Yogyakarta
- Apindo DIY Sebut Belum Ada Badai PHK, Namun Perlu Waspada di Semester Kedua 2025
- Serapan Tenaga Kerja DIY Capai 34.950 Orang dalam Setahun
Advertisement